PERINTAH SHOLAT : 5 TINGKATAN MANUSIA DALAM SHOLAT
Assalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarakaatuh....
Ada 5 tingkatan atau kelompok manusia yang bisa dilihat dari shalatnya yaitu :
Kelompok pertama akan disiksa.
Kelompok kedua akan diperhitungkan
amalnya.
Kelompok ketiga akan dihapus dosanya.
Kelompok keempat akan
diberi balasan pahala.
Dan kelompok kelima akan mendapat tempat yang
dekat dengan Tuhannya, kerana dia menjadi bagian dari orang yang
ketenteraman hatinya ada di dalam shalat.
Barangsiapa yang
tenteram hatinya dengan shalat di dunia, maka hatinya akan tenteram
dengan kedekatannya kepada Tuhan di akhirat dan akan tenteram pula
hatinya di dunia.
Barangsiapa yang hatinya merasa tenteram
dengan Allah SWT, maka semua orang akan merasa tenteram dengannya. Dan
barangsiapa yang hatinya tidak bisa merasa tenteram dengan Allah ta’ala ,
maka jiwanya akan terpotong-potong karena penyesalan terhadap dunia.
(Al-Wabil Ath-Thayyib, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, hal 25-29)
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah mengatakan bahwa lima tingkatan manusia di dalam shalat:
1. Tingkatan orang yang zhalim kepada dirinya dan teledor.
yaitu, orang yang kurang sempurna dalam wudhunya, waktu shalatnya, batas-batasnya dan rukun-rukunnya.
2. Orang yang bisa menjaga waktu-waktunya, batas-batasnya,
rukun-rukunnya yang sifatnya lahiriyah, dan juga wudhunya, tetapi tidak
berupaya keras untuk menghilangkan bisikan jahat dari dalam dirinya.
Maka dia pun terbang bersama bisikan jahat dan pikirannya.
3. Orang yang bisa menjaga batas-batasnya dan rukun-rukunnya.
Ia berupaya keras untuk mengusir bisikan jahat dan pikiran lain dari
dalam dirinya, sehingga dia terus-menerus sibuk berjuang melawan
musuhnya agar jangan sampai berhasil mencuri shalatnya. Maka, dia sedang
berada di dalam shalat, sekaligus jihad.
4. Orang yang
melaksanakan shalat dengan menyempurnakan hak-haknya, rukun-rukunnya,
dan batas-batasnya. Hatinya larut dalam upaya memelihara batas-batas dan
hak-haknya, agar dia tidak menyia-nyiakan sedikitpun darinya.
Bahkan seluruh perhatiannya tercurah untuk melaksanakannya sebagaimana
mestinya, dengan cara yang sesempurna dan selengkap mungkin. Jadi,
hatinya dirasuki oleh urusan shalat dan penyembahan kepada Tuhan di
dalamnya.
5. Orang yang melaksanakan shalat dengan sempurna. Dia mengambil hatinya dan meletakkannya di hadapan Tuhan.
Dia memandang dan memperhatikanNya dengan hatinya yang dipenuhi rasa
cinta dan hormat kepadaNya. Dia melihatNya dan menyaksikanNya secara
langsung.
Bisikan dan pikiran jahat tersebut telah melemah.
Hijab antara dia dengan Tuhannya telah diangkat. Jarak antara shalat
semacam ini dengan shalat yang lainnya lebih tinggi dan lebih besar
daripada jarak antara langit dan bumi. Di dalam shalatnya, dia sibuk
dengan Tuhannya. Dia merasa tenteram lewat shalat.
SUBHANALLAH
Semoga ALLAH senantiasa membimbing kita agar kita menjadi hamba-Nya
yang termasuk dalam golongan 'mendirikan shalat', jauh dari maksiat, dan
peka terhadap fakir miskin dan anak yatim. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar