TANGGUNG JAWAB &
KESETIAAN ADALAH SEBUAH KEPERCAYAAN
Setiap
pribadi mempunyai tanggung jawab sesuai peran dan tugas masing-masing di
kehidupan ini. Tak ada yang lepas untuk dimintakan pertanggung jawabannya atas
segala hal yang dilakukannya baik di dunia maupun di akherat kelak. Ada
pengecualian untuk orang terbebas dari
tanggung jawab secara hukum yaitu masih dibawah umur (anak-anak) atau belum
bisa berpikir secara dewasa dan bisa jadi tak mampu berpikir waras alias hilang
ingatan atau orgil (orang gila) hehehe.
Kenapa
orang diberikan sebuah “Tanggung Jawab” berupa tugas atau peran yang harus
dilakukan dalam kesehariaannya ? ya, sebenarnya ini mulai kita dapatkan karena
didikan orang tua kita sedari kecil dalam keluarga. Kita lihat juga peran dan
tugas seorang ayah dalam keluarga, selain tugas utama mencari nafkah sosok ayah
merupakan figur kepala keluarga. Seorang ibu juga tidak kalah peran dan
tugasnya dalam keluarga, sosok ibu yang melakukan segala aktifitas rumah
tangga, juga berperan sebagai pendidik yang setia mendampingi, mendidik dan
mengasuh anak-anaknya setiap waktu.
Orang tua kita
memberikan contoh mengenai rasa tanggung jawab juga kesetiaan terhadap tugas
dan perannya masing-masing dalam rumah tangga. Tanggung jawab dan kesetiaan itu
tercipta karena ada kepercayaan serta komitmen yang terus dirawat dan dijaga.
Adanya pembagian tugas dan
peran dalam sebuah keluarga karena melihat dan menilai “kemampuan” yang ada pada diri kita untuk
melakukan tugas dan atau peran tersebut. Contohnya waktu kita masih anak-anak orang tua akan menyuruh
melakukan tugas-tugas ringan seperti merapikan tempat tidur, menyapu, mengepel
lantai dan belajar hal-hal lain sesuai kemampuan kita saat itu. Disinilah peran orang tua untuk mendidik
anak-anaknya dengan memberikan suatu “ Rasa Tanggung Jawab ” kepada diri kita.
Pada
awalnya mungkin kita harus selalu diingatkan untuk melakukan tugas-tugas
tersebut, namun seiring perjalanan waktu kita menjadi terbiasa dan tanpa harus
diingatkan langsung melakukan tugas yang ada. Pada
akhirnya orang tua kita memberikan “kepercayaan” kepada anak-anaknya karena
dianggap sudah memiliki kemampuan dan kesadaran akan tugas dan perannya dalam
keluarga.
Dalam
hidup bermasyarakat juga ada pembagian tugas dan peran seperti dalam sebuah
organisasi yaitu adanya pemilihan untuk memilih ketua dan pengurus organisasi
tersebut. Orang-orang yang dipilih ini adalah mereka
yang bersedia menerima “Tanggung Jawab” atas “Kepercayaan” warga atau
masyarakat dalam organisasi tersebut karena dianggap memiliki kecakapan atau
kemampuan untuk menjalankan tugas dan perannya.
Dalam bekerja kitapun memiliki tugas dan peran yang harus dijalankan sesuai Visi
dan Misi yang ditetapkan oleh perusahaan. Peran dan tugas dalam pekerjaan
menjadi tanggung jawab setiap karyawan di perusahaan, untuk itulah perusahaan
memberikan upah atau gaji agar operasional perusahaan bisa berjalan dengan baik
untuk mencapai tujuan atau target yang ditetapkan. Perusahaan memberikan
kepercayaan kepada karyawannya untuk mengemban tugas sekaligus tanggung jawab
yang besar dengan melihat kemampuan atau kecakapan yang kita miliki saat
bekerja.
Bagaimana
ketika ada ada orang yang diberikan “Tanggung Jawab” ternyata tidak bisa melaksanakan
tugas dan perannya dengan baik ...? atau bahkan melakukan penyimpangan atas
kepercayaan yang diterimanya. Hal yang termudah dilakukan adalah orang tersebut
DIPECAT atau DIGANTI karena dinilai tidak bertanggung jawab dan tidak kompeten
pada tugas dan peran yang diberikan.
Untuk penyimpangan tugas dan perannya berkaitan dengan masalah hukum
pastinya akan diproses secara hukum bilamana karena tindakannya tersebut
dianggap merugikan orang lain bahkan merugikan negara.
Tanggung jawab setiap orang pribadi tidak hanya di dunia saja,
apa yang telah diamanahkan kepada dirinya, adalah suatu bentuk kepercayaan yang
harus dijaga dan dilaksanakan dengan sebaik-baik sesuai tugas dan perannya. Bilamana tanggung jawabnya tidak bisa
dijalankan dengan baik akan bisa merugikan diri sendiri dan juga orang lain.
Tanggung jawab dan kesetiaan adalah sebuah kepercayaan, terima
dan jalankan dengan penuh kejujuran. Janganlah lari dari tanggung jawab, apapun
itu hadapi dengan penuh kesadaran dan yakinlah akan kemampuan diri kita untuk
menjalankannya.
Penulis : Iwan Prasetyo - www.nissanpilihanku.com