Add caption |
Apa lagi sifat-sifat air yang bisa kita tiru?. Yuk, mari kita perhatikan..
Air jernih tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Jika hanya sekedar melihat orang akan mengira bahwa air adalah sesuatu yang sangat sederhana di sekeliling kita. Namun sejatinya air adalah sumber kehidupan. Di mana ada air, di situ ada kehidupan. Jadilah seperti air yang selalu jernih, yang menyehatkan jiwa dan raga.
Air seolah berbisik mengajari kita untuk bersabar. Terus mengalir ke bawah sesuai hukum alamnya, ketemu rintangan dia berbelok, ketemu celah kecil dia nyelip, ketemu batu dia menyibak. Mengalir lentur. Ketemu bendungan, dia terus mengumpulkan diri sendiri, hingga semakin banyak, semakin tinggi, penuh terlampaui bendungan tersebut, untuk mengalir lagi. Seolah dia tidak melakukan apa pun, hanya diam, sabar, tenang, tapi sedang terus berusaha habis-habisan.
Air adalah pelarut universal, karena air melarutkan lebih banyak zat dari cairan apa pun. Ini berarti bahwa di mana air mengalir, baik melalui tanah atau maupun melalui badan kita, air itu membawa serta zat-zat berharga seperti zat kimia, zat mineral (tambang) dan bahan gizi. Hal ini mengajarkan kita untuk bisa bermanfaat dan membawa hal-hal yang baik dalam kehidupan kita untuk kepentingan sekeliling kita.
Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai penyimpan panas yang sangat baik. Sifat ini memungkinkan air tidak menjadi panas atau dingin dalam seketika. Perubahan suhu air yang lambat mencegah terjadinya stress pada makhluk hidup karena adanya perubahan suhu yang mendadak dan memelihara suhu bumi agar sesuai bagi makhluk hidup. Sifat ini juga menyebabkan air sangat baik digunakan sebagai pendingin mesin. Dalam heningnya, air seolah mengajari kita untuk tidak mudah berubah "suasana". Tidak cepat marah dan lekas berubah ubah seketika tergantung mood. Tidak reaktif.
Air selalu mengalir ke muara. Tidak peduli seberapa jauh jaraknya dari muara, air pasti akan tiba di sana. Hal utama yang patut diteladani dari perjalanan air menuju muara adalah sikapnya yang konsisten. Bayangkan, ada berapa banyak hambatan yang dilalui oleh air gunung untuk mencapai muara?. Mungkin ia akan singgah di sungai, tertahan karena batu, kemudian bisa saja masuk ke selokan. Tetapi akhirnya ia tetap mengalir dan tiba di muaranya. Waktu tempuh air untuk sampai ke muara sangat bervariasi. Ada yang hanya beberapa hari, tapi ada juga yang beberapa minggu. Patut diingat, hal terpenting bukanlah waktu tempuh yang akan dilalui, tapi seberapa besar keyakinan untuk menuju muara atau visi atau impian yang akan kita gapai.
Air dapat beradaptasi menyesuaikan bentuknya dengan wadahnya. Ini karena sifatnya yang menekan ke segala arah. Hal ini mengajari bahwa kita semestinya tidak hanya sekedar mengisi ruang, tapi juga bisa beradaptasi dan berinteraksi serta bersifat solid di lingkungan mana pun kita berada. Laksana air yang apabila dituangkan di tempat apa pun, dia akan bergerak naik secara bersamaan.
Air juga mengajarkan kita untuk rendah hati. Karena kita sering lupa, bahwa air menutupi 2/3 seluruh permukaan planet bumi. Jadi kalau kita sudah keliling dunia, mengunjungi 180 negara lebih, itu sebenarnya hanya 1/3 bumi saja. Artikel terkait yaitu Lakukan Yang Anda Sukai dan Jadikan Sukses.
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar