Ada satu tulisan menarik dari seorang teman dijejaring sosial facebook. Pak Imam Puji Hartono menuliskan tentang bahasan CINTA. Menurut beliau Cinta itu saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Jika
kita mencintai sesuatu, maka kita juga akan mencintai sesuatu yang
berkaitan dengannya.
Dahulu waktu kita berusaha mendekati pasangan kita atau orang yang kita cintai dan kita ingin ia mencintai kita, maka kita pasti juga berusaha untuk mencintai juga apa yang ia sukai dan membenci apa yang ia benci. Kita mungkin tadinya tidak suka kucing, tapi karena "sang pacar" suka kucing, kita tiba-tiba mencintai kucing, berusaha mempelajari kucing dari segala segi yang ia sukai. Demikian halnya jika "orang yg kita cintai" tidak menyukai (membenci) sesuatu, kita-pun akan berusaha keras untuk menghindarinya bahkan sekedar tidak memperbincangkannya demi agar ia mencintai kita. Baca juga artikel mengenai Belajar Karakter Air.
Dahulu waktu kita berusaha mendekati pasangan kita atau orang yang kita cintai dan kita ingin ia mencintai kita, maka kita pasti juga berusaha untuk mencintai juga apa yang ia sukai dan membenci apa yang ia benci. Kita mungkin tadinya tidak suka kucing, tapi karena "sang pacar" suka kucing, kita tiba-tiba mencintai kucing, berusaha mempelajari kucing dari segala segi yang ia sukai. Demikian halnya jika "orang yg kita cintai" tidak menyukai (membenci) sesuatu, kita-pun akan berusaha keras untuk menghindarinya bahkan sekedar tidak memperbincangkannya demi agar ia mencintai kita. Baca juga artikel mengenai Belajar Karakter Air.
Tentang cinta itu saling berkaitan, Hujatul Islam, Ulama Besar Imam Al-Ghazali r.a dalam Kitabnya Al Ihya (Ihya Ulumuddin), menyatakan adalah sebuah kebohongan besar bila seseorang mencintai sesuatu tetapi ia tidak memiliki kecintaan kepada sesuatu yang lain yang berkaitan dengannya. Imam Al-Ghazali r.a menulis; "Bohonglah orang yang mengaku mencintai Allah swt. tetapi ia tidak mencintai Rasul-Nya; bohonglah orang yang mengaku mencintai Rasul-Nya tetapi ia tidak mencintai kaum fuqara dan masakin; dan bohonglah orang yang mengaku mencintai surga tetapi ia tidak mau menaati Allah swt."
Imam Al Ghazali mengajari kita bahwa jika kita mencintai Allah, maka kita harus taat kepada-Nya dan mencintai Rasul-Nya dan agar kita dekat dengan Allah dan Rasul-Nya, maka kita wajib mencintai serta melakukan apa-apa yang disukai (diperintahkan) oleh Allah dan Rasul-Nya dan menjauhi apa-apa yang dibenci (dilarang) oleh Allah dan Rasul-Nya,. Artikel terkait tentang Membentuk Identitas Diri.
Walhasil, jika kita mencintai dan ingin dicintai Allah, maka kita wajib mencintai Rasulullah Saw dan apa-apa yang dicintainya, termasuk mencintai keluarganya, sahabat2 nya yang beliau cintai, mencintai sunnah-nya serta mencintai kaum fakir miskin dan anak2 yatim yang beliau sangat cintai.
Semoga kita, keluarga kita dan anak2 keturunan kita semuanya senantiasa digolongkan bersama orang-orang saleh, yaitu orang-orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, mencintai dan menjalankan apa2 yang diperintahkan dan menjauhi apa2 yang dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya. Aamiin
Artikel lainnya :
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar