Sultan
Harun Al Rasyid adalah seorang Khalifah atau penguasa dari Dinasti Abbasiyah yang
hidup tahun 766-809 Masehi. Wilayah kekuasaannya sangat luas mulai sepanjang
Persia, sepanjang aliran sungai Nil, Jazirah Arabia, semenanjung Balkan, hingga
ke Cordoba. Pada masa khalifah Harun Al Rasyid berkuasa dinilai sebagai jaman
keemasan ummat Islam. Kisah berikut ini sangat menarik untuk dibaca dan
dijadikan bahan renungan kita semua, berikut kisahnya :
Add caption |
Pada
suatu didapati Sultan Harun Al Rasyid sedang duduk gelisah tanpa tahu hal apa
yang menyebabkan kegelisahan dalam dirinya. Untuk mencari dan menemukan
penyebabnya sang Sultan lalu mengundang seorang ulama besar pada saat itu yang
bernama Abu As Sammak untuk datang ke istana untuk memberikan nasehat dan
mencari tahu penyebab kegelisahaan yang dialaminya.
Maka
datanglah Abu As Sammak atas undangan Sultan Harun Al Rasyid ke istana, ketika sudah
ada di depan sang Sultan, datanglah seorang pelayan membawa segelas air yang
telah dipesan Sultan Harun Al Rasyid sebelumnya sambil menunggu kedatangan
ulama tersebut.
Sebelum
Sultan Harun Al Rasyid meminum air didalam gelas tersebut, Abu As Sammak
berkata :”wahai Sultan, tunggu sebentar, jangan anda minum dulu. Aku ingin
bertanya dan berharap Anda menjawab dengan jujur. Seandainya Anda haus tapi air
dalam gelas ini tidak bisa Anda minum, berapa harga yang akan Anda bayar untuk
segelas air ini ?”
Sultan
Harun Al Rasyid menjawab : ”akan kubayar dengan setengah dari semua harta
kekayaan yang kumiliki”
Lalu
Abu As Sammak bertanya lagi : ”seandainya segelas air yang sudah Anda minum
tidak dapat keluar dari tubuh Anda sehingga mengganggu kesehatan, berapa harga
yang akan Anda bayar untuk kesembuhan Anda ?”
Sultan
Harun Al Rasyid menjawab :”akan aku bayar dengan setengah lagi dari semua harta
kekayaan yang kumiliki”
Lalu
Abu As Sammak melanjutkan : ”Wahai Sultan, ketahuilah ternyata bahwa seluruh
harta, kekuasaan dan kekayaan Anda nilainya tak lebih dari segelas air”
Lalu,
bagaimana dengan kita ? Apakah kita lebih hebat dari Sultan Harun Al Rasyid ? Dan
masihkah kita mengejar kekayaan serta sombong atas semua yg kita miliki?
Pembaca
yang budiman, Kisah tentang Sultan Harun Al Rasyid diatas menggambarkan
bahwa untuk sekedar minum segelas air dan mempertahankan hidup Sang Sultan begitu
jujur dan rela mengorbankan semua harta kekayaannya.
Ingatlah,
bahwa hal yang sama dapat terjadi pada siapun. Kalau Allah SWT berkehendak,
semua yang kita miliki bisa hilang dalam sekejap, masihkah kita berlaku takabur
dan sombong ketika tak memiliki apapun yang bisa kita banggakan..?
Kita
diperintahkan untuk selalu mengucap Insya Allah, dan menjadi sadar bahwa seluruh
harta kekayaan apapun bentuknya yang kita miliki saat ini hanya dapat terjadi
atas izin-Nya, dengan kekuatan-Nya, bukan kekuatan kita.
Marilah
kita syukuri setiap kecukupan yang Allah SWT berikan pada kita. Kalau kita
syukuri, Insya Allah akan Allah SWT tambahkan segala nikmat dan karunia-Nya. Sebaliknya
kalau kita tak mampu untuk mensyukuri apapun yang Allah SWT telah berikan pada
kita, Allah SWT bisa mengambil semua yang pernah diberikan-Nya.
Semua
yang ada di dunia ini bersifat fana (tidak kekal), semua hanya pinjaman atau
titipan dari-Nya, yang suatu saat dapat diambil kembali oleh pemilik kehidupan
ini. Dan kalau sampai diambil, katakanlah Inna lillahi wa inna ilaihi raajiun,
semua datang dari Allah SWT, kembali ke Allah SWT.
Ketika
apa yang dititipkan itu diambil, maka janganlah
kita berputus asa (down), demotivasi atau bahkan ada yang bunuh diri. Namanya
juga pinjaman. Kita hanya punya hak pinjam pakai yang bisa dicabut
sewaktu-waktu, kapan saja oleh Sang Pemilik kehidupan ini. Marilah kita selalu
bersyukur, berserah diri, istigfar, dan mencegah keluh kesah apapun.
Semoga
dengan menjalankannya hati kita akan selalu merasa cukup, tak kekurangan. Hidup
akan terasa indah dalam kondisi apapun. Amin YRA.
Artikel lainnya :
Artikel lainnya :
Segelas Air Bisa Menjadi Masalah Yang Berat
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar