KISAH ANAK PENJUAL KUE
Kisah berikut ini mungkin pernah anda baca sebelumnya di berbagai media social, melalui internet atau website. Ada berbagai versi cerita dengan berbagai gaya penulisan, namun menarik untuk kembali dituliskan karena pesan atau pelajaran yang bisa diambil hikmahnya dari cerita berikut ini.
Kisah berikut ini mungkin pernah anda baca sebelumnya di berbagai media social, melalui internet atau website. Ada berbagai versi cerita dengan berbagai gaya penulisan, namun menarik untuk kembali dituliskan karena pesan atau pelajaran yang bisa diambil hikmahnya dari cerita berikut ini.
Pada
suatu hari dijam istirahat, tampak seorang eksekutif muda setelah memarkir
mobil barunya NISSAN
JUKE tergesa-gesa memasuki sebuah
rumah makan favoritnya karena kelaparan sejak pagi belum sempat untuk sarapan.
Setelah memesan makanan kesukaannya, datanglah seorang anak penjaja kue
menghampirinya, "Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!"
"Tidak
Dik, saya mau makan nasi saja," kata si eksekutif muda berusaha menolak. Sambil
tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar rumah makan, sambil
menjajakan kue-kuenya kepada pengunjung lain yang datang.
Eksekutif muda, sebut saja namanya Pak Chandra telah selesai menyantap
makanannya, lalu si anak penjual kue menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Pak
Chandra sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "Tidak
Dik, saya sudah kenyang."
Sambil
terus mengikuti Pak Chandra, si anak pejual kue berkata berkata, "Kuenya kan
bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om."
Pak
Chandra berhenti sejenak memperhatikan si anak penjual kue, dompet yang belum
sempat dimasukkan ke kantong pun dibukanya kembali. Dikeluarkannya selembar uang
lima ribuan sisa kembalian makan dan diberikan ke anak penjual kue karena melihat
kegigihannya menawarkan dagangan kuenya. "Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari
saya."
Dengan
senang hati diterimanya uang itu. Lalu, dia bergegas ke luar restoran, dan
memberikan uang pemberian Pak Chandra tadi kepada seorang pengemis tua yang kebetulan
lewat di depan rumah makan tersebut.
Pak
Chandra memperhatikan dengan seksama apa yang dilakukan orang si anak penjual
kue tadi. Pak Chandra lalu berjalan menuju tempat mobil NISSAN JUKE nya
diparkir sekaligus menghampiri si anak penjual kue. Dia merasa heran dan
sedikit tersinggung. Ia langsung menegur, "Hai adik kecil, kenapa uangnya
kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang.
Kenapa setelah uang ada di tanganmu, malah kamu berikan ke pengemis tua itu ?"
"Om,
saya mohon maaf. Jangan marah ya. Ibu saya mengajarkan
kepada saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan atas jerih payah
sendiri, bukan dari mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh ibu saya
sendiri dan ibu pasti kecewa, marah, dan sedih, jika saya menerima uang dari Om
bukan hasil dari menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada
pengemis itu sebagai sedekah."
Pak Chandra merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti. "Baiklah,
berapa banyak kue yang kamu bawa? Saya borong semua untuk oleh-oleh." Si anak pun segera menghitung dengan
gembira.
Sambil
menyerahkan uangnya Pak Chandra berkata, "Terima kasih ya Dik, atas
pelajaran hidup hari ini. Sampaikan salam saya kepada ibumu."
Walaupun
tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan oleh Pak Chandra, dengan
gembira diterimanya uang itu sambil berucap, "Terima kasih, Om. Ibu saya
pasti akan gembira sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat berarti
bagi kehidupan kami."
Ini
sebuah ilustrasi tentang sikap perjuangan hidup yang POSITIF dan TERHORMAT. Walaupun mereka miskin harta, tetapi mereka kaya mental
! Menyikapi kemiskinan bukan dengan mengemis dan minta belas kasihan dari orang
lain. Tapi dengan bekerja keras, jujur, dan membanting tulang. Lalu meskipun kekurangan masih berusaha untuk selalu bersedekah,..Luar biasa.
Jika setiap manusia mau melatih dan mengembangkan kekayaan
mental di dalam menjalani kehidupan ini, lambat atau cepat kekayaan mental yang
telah kita miliki itu akan mengkristal menjadi karakter, dan karakter itulah
yang akan menjadi embrio dari kesuksesan sejati yang mampu kita ukir dengan
gemilang.
Dari berbagai sumber : Iwan Prasetyo - www.nissanpilihanku.com
Artikel lainnya :
Kisah Inspiratif - JALAN YANG HARUS DIPILIH UNTUK SUKSES
Kisah Inspiratif - KUNCI KEBAHAGIAAN DAN KETENANGAN
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar