Add caption
Saat pemilik warung kecil sedang berkemas untuk menutup warungnya,
tiba-tiba ada seseorang yang menghampirinya. Dia tampak lesu dan tidak
bersemangat. "Maaf anak muda, warung ini sudah tutup. Kau bisa kembali
lagi besok ", kata pemilik warung itu. "Iya pak, saya tau kalau bapak
sedang bersiap untuk menutup warung ini. Saya cuma lelah saja pak, boleh
kah saja duduk sejenak", jawab anak muda itu. "Tentu saja", jawab
pemilik warung dengan ramah.
Anak muda itu mulai bercerita
tentang kehidupannya. Dia merasa hidup ini sangat berat. Tak ada
kekuatan lagi untuk bertahan. Rasanya ingin mati saja. Percuma berjuang
untuk hidup. Masalah tidak pernah berhenti dari hidupnya. Begitu masalah
yang satu sudah bisa teratasi, timbul lagi masalah yang lain. Begitu
seterusnya.
Pemilik warung pun tersenyum lalu mulai mengambil 3
panci berisi air dan menaruhnya di atas kompor yang menyala. "Bisakah
kau membantuku untuk mengambil kentang, telor, dan bubuk teh itu?" tanya
pemilik warung. "Apa yang akan bapak lakukan? Saya tidak memesan
apapun", jawab anak muda itu. "Aku kan minta tolong untuk mengambilkan
saja", jawab pemilik warung. Anak itu pun menuruti apa yang bapak itu
katakan. Pemilik warung itu pun mulai memasukkan kentang, telur, dan teh
kedalam 3 panci yang berbeda. Mereka buerdua menunggu sampai air itu
mendidih. Setelah menunggu selama 30 menit, pemilik warung itu mulai
mengangkat kentang dan telur lalu meletakkkannya di piring, dan
menunagkan teh ke dalam gelas.
"Apa yang kau lihat anak muda?",
tanya pemilik warung. "Kentang, telur, dan teh", jawab anak muda itu.
Kemudian si pemilik warung menyuruh anak muda itu untuk merasakan
semuanya itu. Dia pun mulai mengupas kentang dan memakannnya. Kentang
itu terasa lunak dan lembut. Lalu dia mulai mengambil telur, mengupas
kulit dan memakannya. Dia mendapati telur yang keras. Yang terakhir, si
pemilik warung menyuruh anak muda itu untuk meminum teh. Dengan aroma
khas teh, anak muda itu tersenyum sambil menikmati teh hangat itu.
"Bagaimana menurutmu tentang kentang, telur dan teh yang kau makan
tadi ?", kata pemilik warung. "Ya, seperti itulah pak. Kentang yang
lunak, telur yang keras, dan teh yang nikmat". Kemudian si pemilik
warung itu menjelaskan bahwa kehidupan itu seperti kentang, telur, dan
teh. Ketiganya melewati proses yang sama yaitu direbus di dalam air yang
mendidih. Sebelumnya kentang itu begitu keras dan susah untuk dikupas,
setelah direbus menjadi lembek dan lunak. Telur yang sebelumnya sangat
mudah pecah menjadi keras. Sedangkan untuk teh itu telah mengalami
perubahan yang unik. Teh itu telah membuat seluruh air menjadi berwarna
cokelat dan memberi aroma yang khas pada air itu.
Air yang
mendidih itu merupakan masalah-masalah yang sedang terjadi dalam setiap
kehidupan. Bagaimana cara kita untuk melewati setiap masalah-masalah
yang ada? Apakah kita ini termasuk kentang, telur, atau teh?
Kentang yang sebelumnya keras, setelah direbus menjadi sangat lembek.
Maukah kita menjadi kentang ? Setelah mengalami kesulitan menjadi putus
asa, gampang menyerah, dan kehilangan seluruh kekuatan kita.
Telur yang sebelumnya begitu mudah pecah, setelah direbus menjadi keras.
Maukah kita menjadi telur ? Yang sebelumnya sangat lemah lembut dan
penuh kasih maka setelah melewati berbagai macam pencobaan menjadi
sangat keras hati.
Ataukah kita menjadi teh yang merubah air
panas itu ? Melewati semua kesakitan dan penderitaan yang ada untuk
mencapai kenikmatan yang luar biasa? Ketika air pencapai suhu terpanas,
maka teh itu akan semakin nikmat. Dimana saat diri kita semakin
terpuruk, maka pada saat itu pula kita sedang dalam proses untukmengubah
diri kita dan lingkungan sekitar kita untuk menjadi lebih baik.
Ataukah kita menjadi teh yang merubah air panas itu? Melewati semua
kesakitan dan penderitaan yang ada untuk mencapai kenikmatan yang luar
biasa? Ketika air pencapai suhu terpanas, maka teh itu akan semakin
nikmat. Dimana saat diri kita semakin terpuruk, maka pada saat itu pula
kita sedang dalam proses untuk mengubah diri kita dan lingkungan sekitar
kita untuk menjadi lebih baik.
Sudahkah 'teh' ini menjadi
sumber inspirasi kita untuk bertahan hidup dalam setiap kesulitan yang ada? Karena kunci untuk melewati semua
masalah dan pencobaan yang ada adalah dengan tekun dan sabar, tidak
mudah putus asa, percaya, dan tetap berusaha.
Artikel lainnya :
KISAH RAHASIA PETANI JAGUNG YANG SUKSES
DATSUN GO CARI TAHU HARGANYA |
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar