ANGELA COLLINS |
Apa yang membuatnya jatuh hati pada Islam? Pada situsturntoislam, ia menceritakan alasannya:
Saya meyakini bahwa saya tidak bisa mengendalikan peristiwa yang terjadi dalam hidup saya atau dalam kehidupan orang lain.
Islam adalah satu-satunya agama yang menyuruh kita melakukan
penyerahan total kepada Sang Pencipta kita, Pencipta semua orang dan
segala sesuatu. Sebagai seorang Muslim saya tahu bahwa semua yang saya
lakukan pertama dimulai dengan niat dan kemudian saya harus mengubah
niat itu menjadi upaya dalam rangka melaksanakan apa yang telah
ditetapkan. Kebijaksanaan ini mendefinisikan jalan saya untuk menjadi
orang yang lebih baik bagi diri sendiri, keluarga saya, komunitas saya,
dan semua orang di muka bumi.
Dalam hakikat Allah (satu-satunya Allah) membuka hati saya, Islam
memberi saya arah, dan sekarang saya hidup dengan panduan yang
dipinjamkan oleh Pencipta saya untuk kebahagiaan di bumi ini dan insya
Allah, di akhirat nanti.
Sementara agama adalah sumber daya untuk membantu memandu diri untuk perilaku yang baik melalui spiritualitas kita.
Saya seorang mualaf. Katolik adalah agama nenek moyang saya. Pada
usia 14 tahun, saya menolak konsep trinitas dan mempersempit apa yang
saya lihat sebagai kisah rumit ‘tiga dalam satu’, menjadi ‘dua dalam
satu’ dan mulai menghadiri gereja Baptis.
Sepanjang hidup saya, saya telah mencari untuk memahami, tetapi
ketika sampai pada konsep ketuhanan saya benar-benar bingung. Terutama
tentang mengapa Tuhan akan datang sebagai manusia dan akan membiarkan
dirinya untuk mati bagi dosa-dosa pengikutnya.
Saya bertanya pada diri sendiri, “Mengapa agama saya perlu begitu rumit?”
Ketika saya mencapai usia dewasa, saya memutuskan untuk membuatnya
sangat sederhana. Hanya ada satu, Pencipta kita dan itu saja. Tidak ada
penjelasan lain yang rasional dan lebih masuk akal.
Saya melihat Islam sebagai agama yang datang untuk mengklarifikasi
kesalahan manusia yang mengubah firman Allah yang asli agar sesuai
kepentingan mereka. Islam adalah sederhana: Allah adalah Allah. Allah
menciptakan kami dan kami menyembah Allah dan Allah saja. Allah mengutus
Musa, Yesus, dan Muhammad (saw) untuk menyampaikan pesan-Nya untuk
membimbing semua orang.
Dalam Islam, Yesus (Isa) adalah satu-satunya nabi yang tidak pernah
mati itulah sebabnya ia adalah utusan yang akan datang kembali sebelum
Hari Penghakiman.
Islam menegaskan bahwa Anda tidak diberikan jalan ke surga hanya
karena Anda mengatakan Anda adalah Muslim. Dan Anda mungkin tidak
langsung pergi ke surga hanya karena Anda percaya bahwa Allah bersifat
monotheistik.
Anda pergi ke surga berdasarkan niat dan tindakan berikut pesan yang
diajarkan kepada kita oleh para rasul sendiri dan dikonfirmasi oleh
buku-buku asli dari Allah.
Surga bukanlah klub eksklusif bagi mereka yang hanya mengikuti apa
yang ayah mereka ajarkan pada mereka. Sebaliknya, itu adalah tanggung
jawab Anda, terutama sebagai seorang Muslim, untuk terus mencari
kebenaran, pemahaman, dan untuk membaca serta berpikir.
Setelah membaca setiap bab dalam Quran dua kali dan menelaah secara
rinci, saya percaya bahwa karya ini hanya bisa datang dari Pencipta
saya. Tanpa ragu penulis buku ini tahu lebih banyak tentang saya
daripada saya tahu tentang diri saya sendiri.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Islam secara serius disalahpahami di
tanah air saya, Amerika Serikat. Maka, pilihan saya pada agama
“kontroversial” membuat keluarga dan teman-teman bingung.
Ini adalah keyakinan saya yang tulus bahwa Allah membawa saya ke
Islam dengan meningkatkan gairah saya dalam mengeksplorasi perspektif
‘asing’ melalui ‘perjalanan asing’.
Setelah menemukan diri saya dalam Islam, saya dapat mematuhi
ajaran-ajaran dalam Quran dan Hadist. Islam adalah multi-budaya dan
merupakan sistem yang dapat diadopsi dalam lingkungan apapun pada setiap
titik waktu.
Saya yakin dapat mengatakan bahwa jika Allah tidak meniupkan Islam ke dalam jiwa saya, saya tak akan pernah menemukan Angela.
Well, hari ini, di sinilah saya: Angela, seorang Muslim Amerika:
adalah jiwa yang terus-menerus mencari Penciptanya dan kini telah
menemukan Pencipta semesta alam, dalam Islam.
Sumber: http://www.dakwatuna.com
Artikel lainnya :
Kisah Mualaf : Jerry D Gray, “Saya Ingin Mencintai Tuhan Secara Langsung”
Kisah Mualaf : Lady Evelyn, Bangsawan Inggris yang Pertama Kali Naik Haji
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar