Kisah Kematian : Ajaib Setelah Terkubur 19 Tahun, Jenazah Masih Utuh...
Berikut adalah sebuah kisah nyata tentang bagaimana jenazah tetap utuh setelah dikubur selama 19 tahun. Bagaimana dan kenapa jenazahnya bisa tetap utuh ? Padahal kebanyakan jenazah akan hancur dan tinggal tulang belulang setelah dikubur sekian tahun. Berikut kisahnya...
TUBAN Penggalian makam untuk perluasan masjid yang berada di area makam
Syekh Asy'ari, Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban
mengegerkan warga. Pasalnya, dalam pengalian area pemakanan itu
ditemukan adanya satu jenazah yang digali masih dalam keadaan utuh,
Sabtu (17/08/2013).
Jenazah yang masih utuh meski telah
dimakamkan selama 19 tahun itu adalah almarhumah Siti Masrinah, yang
meninggal pada tahun 1994 dengan usia saat itu 84 tahun. Almarhuman
Masrinah merupakan warga Desa Penambangan, Kecamatan Semanding, yang
dikuburkan di area makam Syekh Asy'ari atau yang dikenal dengan Sunan
Bejagung.
Pada saat menggali makam Siti Masrimah itu, Munasir,
penggali makam merasa kaget karena papan penutup jenazah masih kondisi
utuh.
Meski mengetahui papan penutup jenazah masih utuh, Munasir
bersama dengan tiga orang lain juru penggali kubur di tempat tersebut
tetap meneruskan pengaliannya. Sehingga mengetahui bahwa kondisi kain
kafan jenazan Siti Masrimah tidak mengalami kerusakan sama sekali.
"Tidak seperti jenazah yang lainnya, saat digali papannya masih utuh.
Setelah saya lihat ternyata jenazahnya juga masih utuh bersama dengan
kain kafannya," ujar Munasir (50), kepala penggali kubur di makam Desa
Bejagung, Kecamatan Semanding, Tuban.
Keluarga mendiang Hj Siti
Masrinah, pun angkat bicara. Mereka membeberkan kebiasaan almarhumah
semasa hidupnya. Salah satunya adalah almarhum gemar membaca Al-quran
dan berdzikir kepada Allah.
“Waktu itu penerangan tidak seperti
sekarang, Ibu malam-malam suka baca Al quran menggunakan senter,” kata
Kusnan Hariyadi (61), menantu mendiang.
Kusnan, yang merupakan
suami dari anak ke 5 mendiang, yaitu Siti Sumini, menambahkan, selain
gemar membaca Al quran, almarhum juga gemar berdzikir dan membaca
shalawat. Disamping tidak pernah absen untuk melakukan shalat malam. “Suka shalat malam juga,” ucap dia, menerangkan.
Siti Sumini sendiri mengatakan, ibunya saat hidup gemar sekali
melakukan infaq maupun shodaqoh. Bahkan beberapa kali ibunya ditipu oleh
orang yang menggarap lahan miliknya dengan cara bagi hasil, tapi selalu
mengihlaskannya.
“Ibu suka Shodaqoh saat hidup,” kata Siti
Sumini, saat berada di kompleks Makam Sunan Bejagung Lor, Desa Bejagung,
Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Cerita lain, semasa
hidup mendiang terkenal sebagai orang yang pandai bergaul. Bahkan
beberapa orang yang saat itu dianggap sebagai sampah masyarakat pun
menghormati beliau. Bahkan selalu menurut apabila di nasehati mendiang.
“Orang yang katanya tidak benar sama ibu dulu juga manut mas,”
tambahnya.
Ketua Takmir Masjid, Ahmad Sholikin, juga mengatakan
hal senada. Saat itu ada 17 makam terpaksa direlokasi dalam rangka
perluasan Masjid Bejagung Lor. Pembongkaran dibagi dalam dua tahap, pada
Minggu kemarin, pihaknya membongkar sembilan makam, dan sisanya akan
berlangsung hari ini. “Di hari pertama itulah, ada satu jasad wanita
yang sudah meninggal 19 tahun tapi masih utuh dan mengeluarkan bau
harum,” ujar Ahmad.
SubhanALLAH.. Semoga kisah nyata ini dapat
membuka pintu hati kita yang terkunci. Keep istiqamah dalam beribadah
kepada ALLAH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar