KISAH
PRAJURIT PENUNGGANG KUDA
Dalam
kehidupan ini banyak sekali peluang dan kesempatan yang datang pada diri kita, jadi
bukan hanya sekali kesempatan atau peluang itu datang menghampiri dalam kehidupan
kita. Peluang dan kesempatan itu selalu datang disaat yang tidak kita duga,
namun seringkali kita melewatkannya. Berikut adalah kisah inspiratif dan
menjadi renungan untuk diri kita semua.
Add caption |
Ada
seorang Kaisar yang sangat kaya raya dan punya daerah wilayah kekuasaan yang sangat luas. Pada suatu
hari ia memanggil salah seorang anggota prajurit barisan berkudanya yang telah
lama mengabdi pada sang Kaisar. Prajurit ini terkenal trampil dan sangat
tangkas dalam berkuda, serta telah berjasa besar memperluas daerah kekuasaan
sang Kaisar. Dalam suatu pertempuran hebat
prajurit ini memperlihatkan ketangguhannya dan berhasil memenangkan pertempuran
dengan membunuh pimpinan gerombolan yang sering membuat kekacauan diwilayah
kekuasaan sang Kaisar.
Sebagai
balas jasa, Kaisar berkata "Aku akan memberikan semua wilayah yang
berhasil kau tempuh selama 1 (satu) hari semalam dengan berkuda dari mulai
hutan diujung kerajaan ini dengan menancapkan 2 (dua) bendera itu sebagai tanda
wilayah yang akan aku berikan" begitu ucapan Kaisar pada si prajurit
pengunggang kuda. Tawaran Kaisar ini langsung diterimanya. Prajurit ini sangat
hapal wilayah kerajaan yang dilingkari oleh hutan yang lebat, pegunungan dan
rawa-rawa yang cukup luas. Wilayah kerajaan juga meliputi perkebunan anggur dan
padang rumput luas dibalik bukit dan hutan merupakan wilayah yang sangat subur,
namun prajurit ini harus memutar arah untuk menuju wilayah tersebut.
Dengan
gesit si prajurit itu melompat ke atas kudanya. Lalu memacu kudanya untuk lari
secepat mungkin agar dia bisa menjangkau wilayah seluas mungkin dibalik bukit
melewati padang rumput luas.
Si
Prajurit pengunggang kuda itu tak mau kehilangan waktu sedikit pun dan terus
saja dia memacu kudanya. Kendati
sebenarnya ia lapar dan lelah, demikian juga dengan kudanya tapi ia tak mau
berhenti untuk makan, minum dan beristirahat. Waktu sudah beranjak senja,
wilayah yang dituju belumlah sampai karena harus menghindari hutan lebat dan
rawa-rawa jarak tempuh menjadi sangat jauh.
Prajurit
ini terus saja memacu kudanya tanpa mengenal lelah tanah yang subur sudah
didepan mata, prajurit ini menancapkan bendara pertama sebagai batas wilayahnya. Terlihat perasaan puas dan senang
diwajah prajurit tersebut, iapun terus memacu kudanya karena ladang-ladang
subur terhampar dikanan dan kiri jalan yang dilaluinya. Sampai akhirnya
badannya tak sanggup lagi menahan kelelahan & dia jatuh tersungkur ke
tanah. Ia sangat kelelahan, sampai bernafas pun susah. Prajurit ini lalu
menancapkan bendera ke-2 nya, meskipun ia masih ada keinginan memacu lagi kudanya
lebih jauh.
Dalam
keadaan sekarat, si pengunggang kuda itu merenung dan bertanya kepada dirinya
sendiri. “Mengapa saya memaksa diri dengan begitu keras untuk mendapatkan tanah
yang seluas-luasnya ? Sekarang sebentar lagi mungkin saya akan meninggal. Saya
juga tak akan bisa menikmati tanah seluas ini. Untuk menguburkan diri saya hanya perlu tanah
sedikit saja.”
Pada hari ke-2 sejumlah prajurit yang diutus oleh sang Kaisar menemukan prajurit
penunggang kuda itu sudah tak bernyawa, mati kelelahan dengan masih memegang
bendera yang tertancap ditanah. Sayang sekali ia tak bisa menikmati hasil jerih
payahnya selama ini.
Pembaca
yang budiman, moral atau pesan dari cerita ini adalah dalam perjalanan hidup
ini, terkadang kita terlalu memaksakan diri seperti Prajurit penunggang kuda tersebut.
Kita berusaha sekeras mungkin untuk
mendapatkan uang dalam jumlah yang lebih besar, mendapatkan kedudukan yang
lebih tinggi dan mendapatkan banyak penghargaan ataupun pujian.
Untuk
mendapatkan itu semua banyak dari kita yang sampai mengabaikan kesehatan, sampai-sampai
tidak menyediakan waktu untuk keluarga . Tidak bisa menikmati keindahan yang
ada di sekitar kita dan meninggalkan hobi atau kegemaran kita selama ini. Kita terus saja bekerja keras sampai suatu
hari, ketika melihat kebelakang, kita menyadari bahwa kita benar-benar tidak
memerlukan sebanyak itu.
Hanya
saja, disaat itu mungkin sudah terlambat menyadarinya, kita tak bisa lagi
memutar balik jarum jam utk meraih kembali masa-masa yang sudah hilang.
Hidup
kita ini jangan disia-siakan dan pergunakan waktu dengan bijak, raihlah setiap
kesempatan atau peluang yang ada, namun ingat jangan sampai kita melupakan kesehatan,
keluarga dan lingkungan sosial kita. Hal-hal yang masih mungkin bisa kita
lakukan dalam hidup ini asalkan kita bersedia meluangkan waktu sejenak untuk
beristirahat, memulihkan stamina, menjaga kesehatan juga menyempatkan waktu untuk keluarga, hidup menjadi lebih indah dan bermakna
bila kita bijak menyikapinya.
Semoga
bermanfaat….
Artikel lainnya :
Kisah Inspiratif - ADA HIKMAH DARI SUATU KEHILANGAN
Kisah Inspiratif - HACHIKO, KISAH KESETIAAN SEEKOR ANJING
Artikel lainnya :
Kisah Inspiratif - ADA HIKMAH DARI SUATU KEHILANGAN
Kisah Inspiratif - HACHIKO, KISAH KESETIAAN SEEKOR ANJING
CARI TAHU HARGA DATSUN - KLIK DISINI YA...! |
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar