Rabu, 02 Januari 2013

Kisah Inspiratif - PRAJURIT PENUNGGANG KUDA




KISAH PRAJURIT PENUNGGANG KUDA


Dalam kehidupan ini banyak sekali peluang dan kesempatan yang datang pada diri kita, jadi bukan hanya sekali kesempatan atau peluang itu datang menghampiri dalam kehidupan kita. Peluang dan kesempatan itu selalu datang disaat yang tidak kita duga, namun seringkali kita melewatkannya. Berikut adalah kisah inspiratif dan menjadi renungan untuk diri kita semua.

KISAH INSPIRATIF - PRAJURIT PENUNGGANG KUDA
Add caption
Ada seorang Kaisar yang sangat kaya raya dan punya daerah  wilayah kekuasaan yang sangat luas. Pada suatu hari ia memanggil salah seorang anggota prajurit barisan berkudanya yang telah lama mengabdi pada sang Kaisar. Prajurit ini terkenal trampil dan sangat tangkas dalam berkuda, serta telah berjasa besar memperluas daerah kekuasaan sang  Kaisar. Dalam suatu pertempuran hebat prajurit ini memperlihatkan ketangguhannya dan berhasil memenangkan pertempuran dengan membunuh pimpinan gerombolan yang sering membuat kekacauan diwilayah kekuasaan sang Kaisar.



Sebagai balas jasa, Kaisar berkata "Aku akan memberikan semua wilayah yang berhasil kau tempuh selama 1 (satu) hari semalam dengan berkuda dari mulai hutan diujung kerajaan ini dengan menancapkan 2 (dua) bendera itu sebagai tanda wilayah yang akan aku berikan" begitu ucapan Kaisar pada si prajurit pengunggang kuda. Tawaran Kaisar ini langsung diterimanya. Prajurit ini sangat hapal wilayah kerajaan yang dilingkari oleh hutan yang lebat, pegunungan dan rawa-rawa yang cukup luas. Wilayah kerajaan juga meliputi perkebunan anggur dan padang rumput luas dibalik bukit dan hutan merupakan wilayah yang sangat subur, namun prajurit ini harus memutar arah untuk menuju wilayah tersebut. 

Dengan gesit si prajurit itu melompat ke atas kudanya. Lalu memacu kudanya untuk lari secepat mungkin agar dia bisa menjangkau wilayah seluas mungkin dibalik bukit melewati padang rumput luas.

Si Prajurit pengunggang kuda itu tak mau kehilangan waktu sedikit pun dan terus saja dia memacu kudanya.  Kendati sebenarnya ia lapar dan lelah, demikian juga dengan kudanya tapi ia tak mau berhenti untuk makan, minum dan beristirahat. Waktu sudah beranjak senja, wilayah yang dituju belumlah sampai karena harus menghindari hutan lebat dan rawa-rawa jarak tempuh menjadi sangat jauh.

Prajurit ini terus saja memacu kudanya tanpa mengenal lelah tanah yang subur sudah didepan mata, prajurit ini menancapkan bendara pertama sebagai batas  wilayahnya. Terlihat perasaan puas dan senang diwajah prajurit tersebut, iapun terus memacu kudanya karena ladang-ladang subur terhampar dikanan dan kiri jalan yang dilaluinya. Sampai akhirnya badannya tak sanggup lagi menahan kelelahan & dia jatuh tersungkur ke tanah. Ia sangat kelelahan, sampai bernafas pun susah. Prajurit ini lalu menancapkan bendera ke-2 nya, meskipun ia masih ada keinginan memacu lagi kudanya lebih jauh.

Dalam keadaan sekarat, si pengunggang kuda itu merenung dan bertanya kepada dirinya sendiri. “Mengapa saya memaksa diri dengan begitu keras untuk mendapatkan tanah yang seluas-luasnya ? Sekarang sebentar lagi mungkin saya akan meninggal. Saya juga tak akan bisa menikmati tanah seluas ini. Untuk  menguburkan diri saya hanya perlu tanah sedikit saja.”

Pada hari ke-2 sejumlah prajurit yang diutus oleh sang Kaisar menemukan prajurit penunggang kuda itu sudah tak bernyawa, mati kelelahan dengan masih memegang bendera yang tertancap ditanah. Sayang sekali ia tak bisa menikmati hasil jerih payahnya selama ini.


Pembaca yang budiman, moral atau pesan dari cerita ini adalah dalam perjalanan hidup ini, terkadang kita terlalu memaksakan diri seperti Prajurit penunggang kuda tersebut. Kita berusaha sekeras mungkin untuk  mendapatkan uang dalam jumlah yang lebih besar, mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi dan mendapatkan banyak penghargaan ataupun pujian.

Untuk mendapatkan itu semua banyak dari kita yang sampai mengabaikan kesehatan, sampai-sampai tidak menyediakan waktu untuk keluarga . Tidak bisa menikmati keindahan yang ada di sekitar kita dan meninggalkan hobi atau kegemaran kita selama ini.  Kita terus saja bekerja keras sampai suatu hari, ketika melihat kebelakang, kita menyadari bahwa kita benar-benar tidak memerlukan sebanyak itu.

Hanya saja, disaat itu mungkin sudah terlambat menyadarinya, kita tak bisa lagi memutar balik jarum jam utk meraih kembali masa-masa yang sudah hilang.

Hidup kita ini jangan disia-siakan dan pergunakan waktu dengan bijak, raihlah setiap kesempatan atau peluang yang ada, namun ingat jangan sampai kita melupakan kesehatan, keluarga dan lingkungan sosial kita. Hal-hal yang masih mungkin bisa kita lakukan dalam hidup ini asalkan kita bersedia meluangkan waktu sejenak untuk beristirahat, memulihkan stamina, menjaga kesehatan juga menyempatkan waktu  untuk keluarga, hidup menjadi lebih indah dan bermakna bila kita bijak menyikapinya.



INFORMASI HARGA DAN PEMESANAN MOBIL NISSAN
Add caption

Tidak ada komentar:

Posting Komentar