Senin, 26 Oktober 2015

Kisah Sahabat Nabi - Suhaib ar-Rumi, Salah Seorang Sahabat Yang Pertama Memeluk Islam




Suhaib ar-Rumi radhiallahu ‘anhu adalah salah seorang di antara sahabat senior Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mungkin tidak dikenal oleh banyak kaum muslimin. Ia merupakan as-sabiquna-l awwalun (orang-orang yang pertama memeluk Islam). Saat jumlah kaum muslimin masih sekitar 30-an orang, Suhaib telah menyatakan keislamannya di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan takut akan ancaman kafir Quraisy Mekah.
 
Kisah Sahabat Nabi - Suhaib ar-Rumi, Salah Seorang Sahabat Yang Pertama Memeluk Islam
Sahabat Nabi Suhaib ar-Rumi
Suhaib bukanlah penduduk asli Mekah, ia adalah perantau yang datang ke Kota suci tersebut dari kampung halamannya di Bashrah. Nama belakangnya ar-Rumi yang artinya orang Romawi, juga bukanlah menunjukkan jati dirinya yang asli, karena dia adalah orang Arab.
Lalu, bagaimana kisah Suhaib bisa sampai ke Mekah? Mengapa nama belakangnya ar-Rumi padahal ia orang Arab? Dan bagaimana kisah keislamannya? Simak kisahnya berikut ini.


Kamis, 22 Oktober 2015

HADITS - KEUTAMAAN MERAPATKAN SHAF KETIKA SHALAT BERJAMAAH




Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Sebelumnya kami ingatkan, semua setan bisa disebut Iblis, karena setan bertindak sesuai kemauan Iblis.

Kita akan membaca beberapa hadits yang berisi perintah merapatkan shaf ketika shalat berjamaah,

.
Pertama,
dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyiapkan shaf shalat jamaah dengan memerintahkan,
.
ﺭُﺻُّﻮﺍ ﺻُﻔُﻮﻓَﻜُﻢْ ﻭَﻗَﺎﺭِﺑُﻮﺍ ﺑَﻴْﻨَﻬَﺎ ﻭَﺣَﺎﺫُﻭﺍ ﺑِﺎﻷَﻋْﻨَﺎﻕِ ﻓَﻮَﺍﻟَّﺬِﻯ ﻧَﻔْﺴِﻰ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﺇِﻧِّﻰ ﻷَﺭَﻯ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻳَﺪْﺧُﻞُ ﻣِﻦْ ﺧَﻠَﻞِ ﺍﻟﺼَّﻒِّ ﻛَﺄَﻧَّﻬَﺎ ﺍﻟْﺤَﺬَﻑُ
.
“Rapatkan shaf kalian, rapatkan barisan kalian, luruskan pundak dengan pundak. Demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, Sungguh aku melihat setan masuk di sela-sela shaf, seperti anak kambing.”
(HR. Abu Daud 667, Ibn Hibban 2166, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
.
Kedua,
hadis dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyiapkan shaf shalat jamaah
Beliau memerintahkan makmum,
.
ﺃَﻗِﻴﻤُﻮﺍ ﺍﻟﺼُّﻔُﻮﻑَ ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﺗَﺼُﻔُّﻮﻥَ ﺑِﺼُﻔُﻮﻑِ ﺍﻟْﻤَﻼَﺋِﻜَﺔِ ﻭَﺣَﺎﺫُﻭﺍ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﻤَﻨَﺎﻛِﺐِ ﻭَﺳُﺪُّﻭﺍ ﺍﻟْﺨَﻠَﻞَ ﻭَﻟِﻴﻨُﻮﺍ ﻓِﻰ ﺃَﻳْﺪِﻯ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧِﻜُﻢْ ﻭَﻻَ ﺗَﺬَﺭُﻭﺍ ﻓُﺮُﺟَﺎﺕٍ ﻟِﻠﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﻭَﻣَﻦْ ﻭَﺻَﻞَ ﺻَﻔًّﺎ ﻭَﺻَﻠَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻭَﻣَﻦْ ﻗَﻄَﻊَ ﺻَﻔًّﺎ ﻗَﻄَﻌَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ
.
Luruskan shaf, agar kalian bisa meniru shafnya malaikat. Luruskan pundak-pundak, tutup setiap celah, dan buat pundak kalian luwes untuk teman kalian. Serta jangan tinggalkan celah-celah untuk setan. Siapa yang menyambung shaf maka Allah Ta’ala akan menyambungnya dan siapa yang memutus shaf, Allah akan memutusnya.
(HR. Ahmad 5724, Abu Daud 666, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
.
Ketiga,
hadis dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika merapatkan shaf, beliau mengatakan,
.
ﻭَﺳُﺪُّﻭﺍ ﺍﻟْﺨَﻠَﻞَ؛ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻳَﺪْﺧُﻞُ ﻓِﻴﻤَﺎ ﺑَﻴْﻨَﻜُﻢْ ﺑِﻤَﻨْﺰِﻟَﺔِ ﺍﻟْﺤَﺬَﻑِ
.
“Tutup setiap celah shaf, karena setan masuk di antara shaf kalian, seperti anak kambing.”
(HR. Ahmad 22263 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
====

Wajib Diyakini!
.
Setan tidak bisa kita lihat. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bisa melihatnya. Sangat mudah bagi Allah untuk membuat Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam bisa melihat setan.
.
Kita telah mengikrarkan syahadat, menyatakan beliau sebagai utusan Allah.
.
Konsekuensinya, kita wajib mengimani dan meyakini setiap informasi yang beliau sampaikan.
Ketika beliau menyatakan, “Setan masuk di celah shaf kalian ketika shalat, seperti anak kambing..” akankah kita tertawakan?
Di mana pengagungan kita kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Kita bisa bayangkan, andai tokoh ormas ini ada di tengah shaf sahabat, kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruhnya untuk merapatkan shafnya, agar tidak diisi setan. Lalu dia komentar, “Ya Rasulullah, alhamdulillah kalo setan mau jamaah…”
Di mana kira-kira pukulan Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu akan melayang??

====

Tujuan Setan Hadir di Tengah Shaf
.
Semua orang yang membaca tentu sadar, bahwa kehadiran setan di sela-sela shaf tentu saja bukan untuk ikut shalat jamaah. .
.
Kehadiran setan adalah untuk menggoda peserta shalat jamaah.
Kita simak hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
ﺇِﺫَﺍ ﻧُﻮﺩِﻯَ ﻟِﻠﺼَّﻼَﺓِ ﺃَﺩْﺑَﺮَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﻭَﻟَﻪُ ﺿُﺮَﺍﻁٌ ﺣَﺘَّﻰ ﻻَ ﻳَﺴْﻤَﻊَ ﺍﻟﺘَّﺄْﺫِﻳﻦَ ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻗَﻀَﻰ ﺍﻟﻨِّﺪَﺍﺀَ ﺃَﻗْﺒَﻞَ ، ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ ﺛُﻮِّﺏَ ﺑِﺎﻟﺼَّﻼَﺓِ ﺃَﺩْﺑَﺮَ ، ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ ﻗَﻀَﻰ ﺍﻟﺘَّﺜْﻮِﻳﺐَ ﺃَﻗْﺒَﻞَ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺨْﻄُﺮَ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﻤَﺮْﺀِ ﻭَﻧَﻔْﺴِﻪِ ، ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﺫْﻛُﺮْ ﻛَﺬَﺍ ، ﺍﺫْﻛُﺮْ ﻛَﺬَﺍ . ﻟِﻤَﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻳَﺬْﻛُﺮُ ، ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻈَﻞَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻻَ ﻳَﺪْﺭِﻯ ﻛَﻢْ ﺻَﻠَّﻰ
.
Ketika adzan dikumandangkan, setan menjauh sambil terkentut-kentut, sehingga tidak mendengarkan adzan. Setelah adzan selesai, dia datang lagi. Ketika iqamah dikumandangkan, dia pergi. Setelah selesai iqamah, dia balik lagi, lalu membisikkan dalam hati orang yang shalat: ingat A, ingat B, menngingatkan sesuatu yang tidak terlintas dalam ingatan. Hingga dia lupa berapa jumlah rakaat yang dia kerjakan.
(HR. Ahmad 8361, Bukhari 608, Muslim 885 dan yang lainnya).
.
Disamping menggoda ingatan, setan juga menggoda konsentrasi dengan diganggu fisiknya, agar dia merasa telah berhadas,
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menasehatkan kepada orang yang suka was-was dengan hadas ketika shalat,
.
ﺇﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻳَﺄْﺗِﻲ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﻭَﻫُﻮَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓ ﻓَﻴَﺒَﻞُّ ﺇﺣْﻠِﻴﻠَﻪُ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺮَﻯ ﺃَﻧَّﻪُ ﻗَﺪْ ﺃَﺣْﺪَﺙَ ، ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻳَﺄْﺗِﻴﻪِ ﻓَﻴَﻀْﺮِﺏُ ﺩُﺑُﺮَﻩُ ، ﻓَﻴُﺮِﻳﻪِ ﺃَﻧَّﻪُ ﻗَﺪْ ﺃَﺣْﺪَﺙَ ، ﻓَﻼَ ﺗَﻨْﺼَﺮِﻓُﻮﺍ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﺠِﺪُﻭﺍ ﺭِﻳﺤًﺎ ، ﺃَﻭْ ﺗَﺠِﺪُﻭﺍ ﺑَﻠَﻼ
.
Sesungguhnya setan mendatangi kalian ketika shalat, lalu dia basahi tempat keluarnya kencing, hingga kalian merasa berhadas (ada kencing yang keluar). Dia juga datang dan menabok dubur kalian, sehingga kalian merasa telah berhadas (kentut). Karena itu, jangan kalian batalkan shalat, sampai mencium bau kentut atau ada yang basah di celana.
(HR. Ibnu Abi Syaibah, 8083)
===

Setan itu Bernama Khinzib
.
Dalam hadis dari Utsman bin Abil ‘Ash radhiallahu ‘anhu, Beliau mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mengadukan gangguan yang dia alami ketika shalat. Kemudian, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
ﺫَﺍﻙَ ﺷَﻴْﻄَﺎﻥٌ ﻳُﻘَﺎﻝُ ﻟَﻪُ ﺧِﻨْﺰِﺏٌ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺃَﺣْﺴَﺴْﺘَﻪُ ﻓَﺘَﻌَﻮَّﺫْ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻣِﻨْﻪُ ﻭَﺍﺗْﻔِﻞْ ﻋَﻠَﻰ ﻳَﺴَﺎﺭِﻙَ ﺛَﻼَﺛًﺎ
.
“Itu adalah setan. Namanya Khinzib. Jika kamu merasa diganggu, mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguannya dan meludahlah ke kiri tiga kali.”
Kata Utsman, “Aku pun melakukannya, kemudian Allah menghilangkan gangguan itu dariku.” (HR. Muslim 2203)
===

Benci Karena Nafsu, Menyebabkan Benci Kebenaran

.
Berkali-kali Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kepada para sahabat akan kehadiran setan pada saat kita shalat. Dan tidak ada sahabat yang terbayang, setan ikut shalat jamaah…!
.
Kita sangat menyayangkan ketika setingkat tokoh ormas besar di Indonesia memiliki pemahaman konyol seperti itu.
.
Meskipun kami sangat yakin, tokoh ini tidak sebodoh yang kita bayangkan. Dia tahu hadisnya, dia paham sunahnya, tapi semangat kedengkian menutupi itu semua. Setelah dia menyebut wahabi (yang dia maksud salafy) berusaha merapatkan shaf ketika shalat jamaah, dia membencinya dan sekaligus membenci sunahnya.
Laa ilaaha illallaah.

Seperti itulah kebencian karena hawa nafsu. Akhirnnya yang menjadi sasaran kedengkiannya bukan hanya pelaku, sampai atribut kebenaran yang selalu dibawa pelaku.
.
Semoga Allah melindungi kaum muslimin dari kejahatan pemikiran orang munafiq.
Allahu a’lam
 


Artikel lainnya : 



INFO PROMO DAN DAFTAR HARGA MOBIL BARU DEALER NISSAN JAKARTA - TANGERANG - DEPOK - BEKASI
Info harga NISSAN Grand Livina - Silahkan KLIK disini..!

Minggu, 18 Oktober 2015

Tausiyah Ustad Yusuf mansur - ADA 4 GOLONGAN LELAKI YANG AKAN DITARIK MASUK KE NERAKA OLEH WANITA




ADA 4 GOLONGAN LELAKI YANG AKAN DITARIK MASUK KE NERAKA OLEH WANITA

Tausiyah Ustad Yusuf Mansur - Sedekah Terbaik
Add caption
1. Ayahnya
Jika seseorang yang bergelar ayah tidak mempedulikan anak perempuannya di dunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajarkan shalat, mengaji, dan sebagainya. Dia membiarkan anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dangan hanya memberi kemewahan dunia saja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.
Duhai lelaki yang bergelar Ayah, bagaimanakah keadaan anak perempuanmu sekarang? Apakah kau mengajar shalat dan shaum (puasa) padanya? Menutup aurat? Pengetahuan agama? Jika tidak terpenuhi, maka bersedialah untuk menjadi bagian dari Neraka.

Kamis, 15 Oktober 2015

Tausiyah KH. Abdullah Gymnastiar - 3 JENIS MUSIBAH DAN CIRINYA




Tausiyah KH. Abdullah Gymnastiar - 3 JENIS MUSIBAH DAN CIRINYA
Tausiyah KH. Abdullah Gymnastiar


Assalamu'alaikum Wrwb

Saudaraku dalam hidup ini manusia akan mengalami yang namanya musibah berupa ujian dan cobaan atau bisa pula itu merupakan azab yang Alloh SWT turunkan kepada ummat manusia dimuka bumi ini.

3 Jenis Musibah dan Cirinya sebagai berikut :

1. Musibah yang merupakan balasan dari dosa dan maksiat, cirinya adalah banyak yang keluh kesah dan tak sabar serta penuh derita.

2. Musibah yang merupakan pengampunan dosa dan kesalahan, ciri atau tandanya adalah orang yang mengalaminya bisa menjalani dengan penuh kesabaran.

3. Musibah yang merupakan pengangkat derajat, hal ini ditandai dengan sikap yang penuh keridhoan, ketenangan, ketenteraman terhadap perbuat Alloh, Rabb langit dan bumi.
( Syeikh Abdul Qodir Jaelani)


Makna Ujian Dalam kehidupan


Hidup di dunia adalah ujian. Dalam keadaan miskin, kaya, menderita, bahagia, semuanya adalah ujian. Jika ia diuji dengan kesenangan, ia harus bisa bersyukur dan menggunakannya dalam kebaikan. Dan jika diuji dengan kekurangan dan kesempitan dia harus sabar dan memohon pahala dari Allah Ta’ala.
Banyak orang yang tidak sadar akan sebuah ujian. Tidak tahu akan jenisnya ujian, tujuan dari ujian, serta hikmah dari berbagai ujian tersebut. Yang akhirnya, dia salah dalam mensikapi berbagai ujian tersebut sesuai dengan yang diharapkan Islam. 
Saat ia diberi kenikmatan seakan-akan ia adalah limpakan karunia dari Allah Ta’ala. Ia gunakan kenikmatan tersebut untuk berfoya-foya dan kemaksiatan. Kesehatannya tidak digunakannya untuk ketaatan dan beribadah pada penciptanya. Sedangkan harta yang ia miliki dibelanjakan untuk kemaksiatan dan hal-hal yang kurang begitu berguna. 
Dan saat ia tertimpa musibah pada dirinya dan disempitkan hartanya, seakan-akan Allah Ta’ala sedang menghinakannya. Allah Ta’ala sedang marah terhadapnya. Dan Allah Ta’ala sedang mengadzabnya dalam kehidupan dunia. Ia merasa dunia terlalu sempit. Hal ini persis yang disampaikan Allah Ta’ala dalam al qur’an ;
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (15) وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ

Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka dia akan berkata: “Tuhanku Telah memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”. [ QS. Al Fajr : 15-16 ].
 
Imam Ibnu Katsir berkata : Allah Ta’ala berkata mengingkari manusia yang berkeyakinan, jika Allah meluaskan baginya rizki untuk mengujinya, ia mengira bahwa Allah memuliakannya. Padahal tidak demikian. Akan tetapi ia adalah ujian. Sebagaimana firman Allah Ta’ala : Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? tidak, Sebenarnya mereka tidak sadar. [ Al Mukminun 55-56 ].
Disisi yang lain, jika Allah Ta’ala mengujinya dengan kesempitan rizki, ia meyakininya bahwa Allah sedang menghinakannya. Padahal tidak demikian. Allah memberikan harta pada orang yang dicintai dan yang tidak dicintai. Dan menyempitkan harta bagi orang yang dicintai dan yang tidak dicintai. Akan tetapi yang menjadi setandart adalah ketaatan ia dalam dua kondisi tersebut. Jika ia dalam kondisi kaya, hendaklah bersyukur. Dan jika ia dalam kondisi fakir hendaklah ia bersabar. [ Tafsir Ibnu Katsir pada ayat tersebut ].
Jenis ujian
Semuanya yang ada di dunia adalah ujian. Sedangkan ujian ada dua macam. Ujian berupa kesenangan dan ujian berupa ketidak senangan dan kesempitan.
Pertama : Ujian kesempitan dan ketidak senangan. 
Jenis inipun juga terbagi menjadi dua macam. Yaitu taqdir Allah yang menjadikan ia miskin, lapar, tertimpa musibah atau hilangnya orang-orang dekat kita. Hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. [ Al Baqarah : 155 ].
Sedangkan jenis kedua adalah ujian ketidak senangan dikarenakan usaha dia dalam melaksanakan syari’at Allah Ta’ala. Seperti seorang muslim yang berusaha memelihara jenggotnya, menjauhi isbal, menjauhi rokok dan perbuatan dosa lainnya. Atau seorang wanita muslimah yang istiqamah dalam berpakaian sesuai tuntunan islam. Jika berbagai ketaatan tersebut mendatangkan cibiran orang, makian dan umpatan dan bahkan kesempitan rizkinya, maka ketahuilah ia adalah ujian dari Allah. Derajadnya lebih tinggi dibandingkan ujian kesempitan karena taqdir Allah. Maka tidak heran jika Allah menyiapkan jannah bagi orang-orang yang lulus dalam ujian ini. Allah Ta’ala berfirman :
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى . فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى

Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya). [ An Nazi’at : 40 – 41 ].
Maksudnya adalah, takut akan kedudukan Allah Ta’ala dan hukum-hukumnya. Kemudian ia tahan nafsunya dari hal yang tidak benar, dan ia arahkan pada ketaatan, maka tempat kembalinya adalah jannah. [ Tafsir Ibnu katsir ].
Kedua : ujian kesenangan dan kelapangan.  
Jenis inipun juga ada dua bagian. Pertama Allah mentaqdirkannya sehat, diberi kekayaan melimpah, anak-anak yang banyak dan membanggakan, memiliki kedudukan tinggi dimasyarakat dan yang lainnya. Semuanya ini, kadang menjadi kebanggan bagi orang-orang yang memilikinya. Allah Ta’ala berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan Hanya kepada kamilah kamu dikembalikan. [ Al Anbiya’ : 35 ].
Pada ayat tersebut Allah Ta’ala menyebutkan ujian kesusahan dan kesenangan secara bersama-sama. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam juga bersabda dalam hadistnya : 
إِنَّ الْوَلَدَ مَبْخَلَةٌ مَجْبَنَةٌ مَحْزَنَةٌ

Sesungguhnya anak itu bisa menjadikan bahil, pengecut, bersedih. [ Shahih jami’us shaghir : 1990 ].
Hadist ini juga mengingatkan pada kita agar tidak bahil saat islam memerintahkan kita untuk berinfaq. Atau pengecut saat islam memerintahkan kita untuk berjihad dan membela agama kita. Dan bersedih yang mendalam saat anak kita meninggal dunia. 
Sedangkan jenis kedua adalah; ujian berupa kenikmatan tetapi dengan melanggar aturan Islam. Seperti seseorang yang menahan dirinya dari jalan-jalan yang diharamkan saat mencari rizki. Bisa saja dia masuk menjadi pegawai bank-bank ribawi atau mungkin mendapatkan hutangan yang lunak dari bank tersebut. Atau dengan menipu saat melakukan transaksi jual beli. Akan tetapi ia tinggalkan semuanya karena takut akan ancaman Allah Ta’ala.
Ujian yang seperti ini terkadang menjadi ujian yang lebih berat dibandingkan ujian kesusahan dan kesempitan hidup. Orang yang sempit dan tersiksa kebanyakan akan meminta dan memohon pada Allah dengan kesabaran dan keistiqamahan agar dihilangkan kesempitannya. Tetapi sedikit dari manusia yang mendekat dan memohon pada Allah agar meluluskan ujian berupa kesenangan di dunia ini dan tidak terjerembab pada hal-hal yang diharamkan Allah Ta’ala. Karena mereka menganggap bahwa ia telah diberi kemuliaan Allah Ta’ala berupa kenikmatan, padahal mereka terus dalam kaedaan maksiat dan melanggar aturan-aturan islam.

Dari itulah Rasulullah sallallahu alaihi wasallam lebih banyak mengingatkan para sahatbatnya tentang bahayanya ujian kenikmatan dibandingkan ujian kesempitan. Beliau bersabda dalam hadistnya ;
مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمْ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ

Tidaklah kefakiran aku takutkan atas kalian. Akan tetapi yang aku takutkan jika dibukakan atas kalian dunia sebagaimana telah dibukakan terhadap orang-orang sebelum kalian, kemudian kalian berlomba-lomba terhadapnya sebagaimana mereka berlomba-lomba terhadapnya, dan kalian celaka sebagaimana mereka telah celaka. [ HR. Bukhori Muslim ].
Betapa banyak orang yang bersabar saat diuji dengan kefakiran dan kemiskinan. Ia senantiasa berdo’a pada Allah untuk diberikan kesabaran dalam menanggung kemiskinannya. 

Tetapi sedikit diantara manusia yang diuji dengan kenikmatan hidup. Bakhil terhadap hartanya, sombong dengan anak-anaknya yang telah sukses dunianya, serta berbangga-bangga dengan pekerjaan dan kedudukan mereka dimasyarakat. Mereka merasa bahwa itu semua adalah tanda kecintaan Allah kepada mereka. Sehingga ada yang berujar bahwa saking cintanya Allah kepadaku Ia memberikan seluruh kenikkmatan dunia padaku. Sungguh ini adalah bukti ketidak pahaman ia tentang hakekat sebuah ujian.
Sebagai penutup kami pesankan, jika anda ditaqdirkan menjadi orang diberi kelapangan, sadarlah bahwa ia adalah ujian. Jangan anda hamburkan harta anda untuk bermewah-mewah dan berbangga-bangga. Jadilah sebagaimana Abdurrahman bin ‘Auf. Yang takut jika kenikmatan dunia itu akan mengurangi kenikmatan ia di akhirat. Dan jika anda ditaqdirkan menjadi orang yang fakir atau kekurangan, maka bersabarlah dengan keadaan anda. Jangan sampai kemiskinan menjerumuskan anda pada perbuatan dosa. Kuncinya adalah sabar dan syukur. Jika kita bisa bersabar atau bersyukur, maka jannah menanti kita.



Artikel lainnya : 
BURUK SANGKA, SALAH SATU PENYAKIT HATI 
SHALAT KHUSYUK DENGAN ILMU TAUHID

INFO PROMO DAN DAFTAR HARGA MOBIL BARU DEALER NISSAN JAKARTA - TANGERANG - DEPOK - BEKASI
Info harga mobil NISSAN - Silahkan KLIK disini...!

Sabtu, 10 Oktober 2015

ADA 10 HAL CERMIN KEHIDUPAN YANG PERLU DIRENUNGKAN



10 CERMIN KEHIDUPAN

ADA 10 HAL CERMIN KEHIDUPAN YANG PERLU DIRENUNGKAN
Siapakah diri kita...?
Ketika kita bangun tidur di waktu subuh dan lalu kemudian membasahi wajah dengan air wudlu yang segar. Terasa sangat menentramkan air wudhu yang kita lakukan sebelum melaksanakan ibadah Sholat. Selanjutnya sesudah melaksanakan sholat dan berdo’a. Cobalah kita menghadap cermin yang ada di dinding kamar. Disana kita mulai meneliti diri kita dan merenungkan apa yang kita lihat dihadapan cermin tersebut…..

Orang bisa melihat dan menilai prilaku orang lain bahkan yang kecil sekalipun, ia bisa mengatakan ini dan itu tapi sayang sekali ia tak bisa menilai apa kekurangan yang ada pada dirinya. Hal ini jangan sampai terjadi pada diri kita, maka sebelum kita membicarakan apa kekurangan dan kelebihan orang lain sebaiknya kita lihat dan bercerminlah sebaik mungkin. 

Selasa, 06 Oktober 2015

LEGENDA SAWERIGADING, SEJARAH KAPAL PINISI NUSANTARA



LEGENDA SAWERIGADING, SEJARAH KAPAL PINISI NUSANTARA
Sketsa Kapal Pinisi Nusantara
Sejarah nenek moyang Indonesia dikenal sebagai pelaut ulung begitupun sejarah keberadaan kapal layar Pinisi memang dibalut dengan cerita mitologi. Namun dibalik legenda tersebut tersimpan pengetahuan dan kearifan yang luar biasa. Ternyata nenek moyang kita telah mewariskan khazanah ilmu yang di millennium ketiga  ini kemudian baru dikenal dengan sebutan techno park atau sistem cluster.

Karya epic besar Lontarak I Babad La Lagaligo yang diyakini muncul pada abad ke 14 Masehi ini adalah karya sakral masyarakat Bugis-Makassar. Karya sastra kuno inilah yang memuat cerita legenda tentang mula lahirnya kapal layar Pinisi yang sampai saat ini membuat dunia internasional berdecak kagum.

Dikisahkan dalam Lontarak I La Lagaligo ini bahwa  kapal Pinisi pertamakali dibuat oleh Sawerigading, seorang Putra Mahkota Kerajaan Luwu untuk dipakai berlayar menuju negeri Tiongkok dan hendak meminang seorang Putri Tiongkok yang bernama We Cudai. Menurut cerita, Saweregading membuat kapal ini dari bahan baku dari pohon Welengreng atau pohon Dewata yang terkenal sangat kokoh dan tidak gampang rapuh.

Sabtu, 26 September 2015

Kisah Sahabat Nabi - Abu Bakar Ass-Shidiq r.a dan Nenek Tua Buta


Nenek Pengemis Buta
Beberapa hari setelah Rasulullah wafat, Sayidina Abu Bakar Shidiq menjadi khalifah pertama. Dia berusaha memimpin seperti kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan ingin sekali menjalankan hidup seperti baginda Nabi.

Untuk bisa mencapai tujuannya Abu Bakar bertanya pada Aisyah, istri Nabi. "Wahai umi amirul mukminin, apa saja kebiasaan Rasulullah semasa hidup selain ibadah yang belum aku kerjakan ?".

Selasa, 22 September 2015

HADITS - KEUTAMAAN DAN KEMULIAAN AL QUR'AN

HADITS - Tentang Keutamaan dan Kemuliaan Al Qur'an
Keutamaan dan Kemuliaan Al Qur'an
Dari Abu Dzar ra berkata, Rasulullâh saw bersabda, “Sesungguhnya tidak ada yang lebih utama bagi kalian untuk kembali (mendekatkan diri) kepada Allâh melainkan dengan sesuatu yang keluar dari-Nya, yakni Al-Qur’an.” (HR. Hakim).

Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullâh saw bersabda, “Allâh Yang Maha Kuasa tidak pernah mendengarkan sesuatu dengan penuh perhatian sebagaimana Dia mendengarkan dengan penuh perhatian kepada suara lembut dan merdu dari seorag nabi ketika membaca al Qur’an.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Fudhalah bin Ubaid ra meriwayatkan, Rasulullâh saw bersabda, “Allâh yang Maha Kuasa mendengar dengan penuh perhatian kepada suara pembaca al Qur’an lebih daripada seorang tuan yang mendengarkan hamba perempuannya menyanyi.” (Hr.Ibnu Majah, Ibnu Haban, dan Hakim).

Dari Anas ra meriwayatkan, Rasulullâh saw bersabda, “Sesungguhnya bagi Allâh dari kalangan manusia ini, ada sebagian dari mereka sebagai ahli-Nya.” Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka itu?” Rasulullâh saw menjawab, “Ahlul Qur’an (orang-orang al Qur’an), merekalah ahli-ahli Allâh dan orang-orang istimewa-Nya.” (HR. Hakim dan Ahmad).

Dari Abu Dzar ra meriwayatkan, “Saya berkata, “Wahai Rasulullâh, berilah nasihat kepada saya! Rasulullâh saw bersabda, 'Hendaklah engkau bertakwa kepada Allâh swt karena takwa adalah akar dari setiap urusan.' saya berkata lagi, 'Wahai Rasulullâh tambahkan lagi nasihat untuk saya!' Rasulullâh pun bersabda, 'Teruskanlah membaca al Qur’an karena al Qur’an adalah nur untuk (kehidupan) kamu diatas muka bumi dan bekal yang disimpan dilangit (untuk hari akhirat).'” (HR. Ibnu Hibban).

Dari Umar ra berkata, Rasulullâh saw bersabda, “Allâh mengangkat derajat beberapa kaum melalui kitab ini (al Qur’an) dan dia merendahkan beberapa kaum lainnya melalui kitab ini juga.” (HR. Muslim).

Dari abdulllah Ibnu Umar r.a meriwayatkan, “Sesungguhnya hati ini dapat berkarat sebagaimana berkaratnya besi bila terkena air.” Beliau ditanya, “Wahai Rasulullâh, bagaimana membersihkannya?” Rasulullâh saw bersabda, “Memperbanyak mengingat maut dan membaca al Qur’an.” (HR. Baihaqi).

Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullâh saw bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul disalah satu rumah-rumah Allâh, kemudian mereka membaca Al-Qur’an dan saling membacakannya satu sama lain, melainkan diturunkan sakinah ke atas mereka, rahmat meliputi mereka, para malaikat rahmat mengelilingi mereka, dan Allâh SWT menyebut-nyebut mereka didepan majelis malaikat.” (HR. Muslim dan Abu Dawud).

“Dari Abdullah bin Umar ra berkata, “Rasulullâh saw bersabda, “Pada hari kiamat kelak akan diseru kepada ahli al Qur’an, “Teruskanlah bacaan Qur’an mu dan teruskanlah menaiki surga tingkat demi tingkat dan bacalah dengan tartil seperti yang telah engkau baca di dunia, karena sesungguhnya tempat terakhirmu adalah dimana engkau telah sampai pada ayat terakhir yang kamu baca.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ibnu Hiban)

Dari Jabir ra berkata, Rasulullâh saw bersabda, "Al-Qur’an adalah pemberi syafaat yang syafaatnya diterima dan sebagai penuntut yang tuntutannya dibenarkan. Barangsiapa menjadikan Al-Qur’an didepannya, maka ia akan membawanya ke Surga dan barangsiapa meletakkannya dibelakang, ia akan mencampakkannya kedalam neraka." (HR. Ibnu Hibban
dan Hakim).

“Dari Abu Sa'id ra berkata, Rasulullâh saw bersabda, “Allâh berfirman 'Barang siapa yang disibukkan oleh al Qur’an hingga tidak ada waktu untuk ber-dzikir kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka Aku akan mengaruniakan kepadanya sesuatu yang lebih utama dari pada yang Aku berikan kepada orang-orang yang memohon kepada-Ku. Keutamaan kalam Allâh diatas seluruh perkataan adalah seumpama kemuliaan Allâh diatas seluruh makhluk-Nya.” (HR. Tirmidzi).

Ali ra berkata, Rasulullâh saw bersabda, “Barangsiapa membaca al Qur’an dan menghafalnya, menganggap halal apa yang di halalkan di dalam al Qur’an, dan menganggap haram apa yang diharamkannya, maka Allâh SWT akan memasukkannya kedalam Syurga dan Allâh menjaminnya untuk memberi syafaat kepada sepuluh orang ahli keluarganya yang akan dicampakkan kedalam neraka.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Rasulullâh saw bersabda, “Membaca al Qur’an didalam shalat lebih utama dari pada di luar shalat, membaca al Qur’an di luar shalat lebih utama dari pada tasbih dan takbir, tasbih lebih utama dari pada shadaqah, shadaqah lebih utama dari pada puasa dan puasa adalah penghalang dari api neraka”. (HR. Baihaqi).

Dari Abdullah bin Amr ra berkata, Rasululullâh saw bersabda, “Puasa dan Al-Qur’an akan meminta syafaat untuk seorang yang taat. Puasa akan memohon, “Ya Allâh, saya telah menghalanginya dari makan dan minum disiang hari, maka terimalah syafaatku ini untuknya”. Dan Al-Qur’an pun berkata, “Ya Allâh, Saya telah menghalanginya dari tidur pada malam hari, maka terimalah syafaatku ini untuknya”. Akhirnya kedua syafaat itu diterima.” (HR. Ahmad, Ibnu Abi Dunya, dan Thabrani).

Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiyallâhu ‘anhu: Saya mendengar Rasulullâh shalallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” (HR. Muslim 804)

Dari Sa'id bin Sulaim ra meriwayatkan, Rasulullâh saw bersabda, pada hari kiamat tidak ada pemberi syafaat dihadapan Allâh yang lebih utama daripada Al-Quran, bukan nabi, bukan malaikat, dan bukan pula yang lainnya.” (HR. Abdul Malik bin Habib).

Dari Abu Dzar ra berkata, Rasulullâh saw bersabda, “Wahai Abu Dzar! Jika kamu pergi pada suatu pagi dan mempelajari satu ayat dari kitab Allâh (Al-Qur'an), maka lebih baik bagimu daripada mengerjakan shalat nafil seratus rakaat dan jika kamu mempelajari satu bab dari ilmu apakah dapat diamalkan atau tidak dapat diamalkan, maka lebih baikbagimu daripada mengerjakan seribu rakaat shalat nafil”. (Hr. Ibnu Majah).

Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullâh saw bersabda, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat dalam satu malam, maka ia tidak akan dimasukkan kedalam golongan orang-orang yang lalai.” (HR. Hakim). 

Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullâh saw bersabda, “Barangsiapa menjaga lima kali shalatnya, maka ia tidak akan dimasukkan kedalam golongan orang-orang lalai, dan barangsiapa membaca seratus ayat dalam satu malam, maka ia akan dimasukkan dalam golongan orang-orang yang taat.” (HR. Ibnu Khuzaimah).

Dari Abu Sa’id Rafi’ Ibnul Mu’alla radhiyallâhu ‘anhu, beliau mengatakan: Rasulullâh shallallâhu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, “Maukah kamu aku ajari sebuah surat paling agung dalam Al Quran sebelum kamu keluar dari masjid nanti?” Maka beliau pun berjalan sembari menggandeng tanganku. 

Tatkala kami sudah hampir keluar maka aku pun berkata; Wahai Rasulullah, Anda tadi telah bersabda, “Aku akan mengajarimu sebuah surat paling agung dalam Al Quran?” Maka beliau bersabda, “(surat itu adalah) Alhamdulillâhi Rabbil ‘âlamiin (surat Al Fatihah), itulah As Sab’ul Matsaani (tujuh ayat yang sering diulang-ulang dalam shalat) serta Al Qur'an Al ‘Azhim yang dikaruniakan kepadaku.” (HR. Bukhari)
Sabda Rasulullâh saw, ”Sebaik-baik Al-Qur’an adalah surah al-Fatihah.
(HR. Al Baihaqi)

Banyak kesempatan yang Allâh berikan, agar kita bisa "TAQARRUB" kepada-Nya, Bahkan di setiap detiknya, Dari mengucap "BASMALLAH", (ayat pertama dari QS. Al Fâtihah) ketika akan melakukan sesuatu, Membaca "HAMDALLAH" (ayat ke dua dari QS. Al Fâtihah) ketika selesai nya.



Artikel lainnya : 

BURUK SANGKA, SALAH SATU PENYAKIT HATI

Kisah Tauladan Nabi - Dakwah Rasulullah SAW Dalam Peperangan


INFO PROMO DAN DAFTAR HARGA MOBIL BARU SHOWRROM NISSAN JAKARTA - INFO OTOMOTIF, HARGA DAN WARNA ALL NEW NISSAN TEANA  Menghadirkan Mobil Sedan Terbaru All New Nissan Teana
All New TEANA - silahkan KLIK disini...!





Jumat, 18 September 2015

Tausiyah Ustad Yusuf Mansur - KISAH NYATA SEDEKAH MELIPATGANDAKAN REJEKI, MENDAPATKAN JODOH DAN MELUNASI HUTANG


\
Ustd. Yusuf Mansur - Keajaiban Sedekah

Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
Dalam suatu acara pelatihan dengan beberapa peserta kontentas acara Mimbar Dai, ustad Yusuf Mansur memulainya dengan suatu pertanyaan, “Mengapa seseorang selalu merasa kurang secara penghasilan? Mungkin karena ia kurang sedekah!” buka Ustad Yusuf Mansur malam itu. Beliau melirik sekelilingnya. Wajah-wajah muda, dengan tatapan penuh semangat tengah duduk mengelilinginya. 
Saat ini banyak  orang yang memiliki penghasilan besar, namun selalu merasa tidak cukup, bahkan tidak jarang pengeluaran mereka lebih besar dari penghasilan yang didapat. Mungkin diri kita pernah merasakan demikian. Maka instropeksilah, mungkin sedekah yang kita keluarkan terlalu sedikit, sehingga berkah yang Allah berikan juga sekedarnya.
Padahal dalam surat Al An’am ayat 160, Allah sudah janji akan melipatgandakan pahala sampai 10 kali lipat bagi mereka yang berbuat kebaikan. Jadi sebetulnya kita tak perlu ragu untuk menyisihkan penghasilan bagi mereka yang membutuhkan. 1 – 1 = 10, itulah ilmu sedekah. Banyak kejadian dibalik fenomena keajaiban sedekah.
Dalam kesempatan tersebut, Ustad Yusuf memaparkan beberapa kisah yang Insya Allah mampu meningkatkan keyakinan kita, bahwa Allah pasti akan meliptrgandakan pahala-Nya, bila kita sedekah. Contohlah sebuah kisah tentang seorang supir yang mengeluh karena gajinya terlalu kecil.




Selasa, 15 September 2015

Tausiyah KH. Abdullah Gymnastiar - ARTI SABAR




Assalamu'alaikum Warahmatullohiwabarakaatuh...

Apa yang kita ketahui tentang sabar....? sering ya kita dengar orang bicara tentang sabar dan sabar  menurut bahasa artinya menahan atau mengekang emosi dan hawa nafsu. Sebagaimana firman Allah SWT : 

Tausiyah KH. Abdullah Gymnastiar - ARTI SABAR
3 Bentuk Kesabaran
“Dan bersabarlah dirimu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaannya dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka". (Qs. Al-Kahfi : 28)

Adapun maksud ayat ini adalah sabar dalam artian menjalankan ibadah, baik itu shalat ataupun bekerja, jadi kita selaku hamba Alloh SWT yang beriman pada-Nya harus mempunyai sifat sabar.

Tapi permasalahanya adalah mengapa umat islam banyak sekali  yang bersedih dan mengeluh saat diberikan cobaan atau ujian, baik berbentuk perintah ataupun larangan. Jawabnya adalah karena mereka tidak memiliki akhlak keimanan.

Alkisah, suatu saat Rasulullah SAW ditanya tentang iman, beliau menjawab, “Iman adalah sabar”. Sebab kesabaran merupakan pelaksanaan keimanan yang paling banyak dan paling penting. Sebagaimana firman Allah SWT : 
“...dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan , penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-Baqarah : 177)

Adapun pahala orang-orang yang bersabar yaitu surga dan pakaian sutra. Sebagaimana Alloh berfirman : 
“Dan dia memberikan balasan kepada mereka karena kesabaran mereka, dengan surga dan pakaian sutra" ( QS. Al-Insan : 12)
Saudaraku, bersabarlah dalam menghadapi segala cobaan dan ujian hidup ini.

Subhanalloh, inilah balasan bagi orang-orang yang bersabar. Demikianlah rangkuman pembahasan tausiyah singkat tentang sabar yang disampaikan oleh KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), semoga kita bisa mengambil manfaatnya.


Artikel lainnya :

Kamis, 10 September 2015

Ada 10 HAL YANG APABILA DILAKUKAN, MALAIKAT AKAN MENDO'AKAN


Orang-orang Yang Didoakan Oleh Para Malaikat
Ada aktifitas yang ringan dan mudah saja dilakukan oleh setiap orang yang mengerti dan memahaminya. Mereka sengaja dan bersungguh-sungguh melakukannya dengan niatan ikhlas mencari ridhanya Allah Swt. Pada malaikat juga ikut mendo'akan orang-orang yang melakukan amalan atau kebiasaan baik sebagaiman dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Inilah orang - orang yang didoakan oleh para malaikat :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci dan duduk menunggu waktu sholat.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci".
(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)


Rabu, 26 Agustus 2015

Kisah Sahabat Nabi - Abdullah bin Ummi Maktum Sang Muadzin Rasulullah

Sebagian orang hanya mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya memiliki satu orang muadzin, yaitu Bilal bin Rabah radhiallahu ‘anhu. Padahal tidak hanya Bilal yang menjadi muadzin Rasulullah, ada nama lain yaitu Abdullah bin Ummi Maktum radhiallahu ‘anhu. Ketika kita sodorkan nama Abdullah bin Ummi Maktum, sebagian orang mungkin merasa asing, bahkan di antara mereka baru mendengar seorang sahabat yang bernama Abdullah bin Ummi Maktum.

Kisah Sahabat Nabi - Abdullah bin Ummi Maktum Sang Muadzin Rasulullah
Muadzin - Abdullah bin Ummi Maktum
Kedua muadzin Rasulullah ini, Bilal bin Rabah dan Abdullah bin Ummi Maktum radhiallahu ‘anhuma, memiliki waktu khusus untuk mengumandangkan adzan. Bilal bin Rabah diperintahkan adzan pada waktu shalat tahajud –yang saat ini termasuk sunnah Nabi yang sudah jarang kita temui-, sedangkan Abdullah bin Ummi Maktum adzan pada saat datangnya waktu shalat subuh.

Sabtu, 22 Agustus 2015

HADITS - KEUTAMAAN MEMBACA SURAT AL-MULK




Keutamaan Surat Al-Mulk :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: « سُورَةٌ مِنَ الْقُرْآنِ ثَلاَثُونَ آيَةً تَشْفَعُ لِصَاحِبِهَا حَتَّى يُغْفَرَ لَهُ {تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ}. وفي رواية: فأخرجته من النار و أدخلته الجنة » حسن رواه أحمد وأصحاب السنن.
Keutamaan Surah Al Mulk

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Satu surat dalam Alquran (yang terdiri dari) tiga puluh ayat (pada hari kiamat) akan memberi syafaat (dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala) bagi orang yang selalu membacanya (dengan merenungkan artinya) sehingga Allah mengampuni (dosa-dosa)nya, (yaitu surat Al-Mulk): “Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”

Dalam riwayat lain: “…sehingga dia dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga.” 
(HR. Abu Dawud no. 1400, At-Tirmidzi no. 2891, Ibnu Majah no. 3786, Ahmad 2:299, dan Al-Hakim no. 2075 dan 3838, dinyatakan shahih oleh Imam Al-Hakim dan disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi, serta dinyatakan hasan oleh imam At-Tirmidzi dan syaikh Al-Albani).

Selasa, 18 Agustus 2015

Tausiyah Ustad Yusuf Mansur - MANFAATKANLAH WAKTU SEBAIK MUNGKIN….

Tausiyah Ustad Yusuf Mansur - Keutamaan Sedekah
Ustad Yusuf Mansur
Dalam setiap hal di dunia, kita sering terlambat menyadari beragam nikmat Allah yang patut disyukuri. Ketika ragam nikmat itu menghilang, barulah kita menyesal.

Tahukah saudara, sesal yang paling sesa
l adalah ketika kita menyesali nikmat umur dan kesempatan berbuat baik, sedangkan diri kita sudah dihadapkan dengan kematian. Manfaatkanlah waktu sebaik mungkin, untuk beribadah kepada Allah dan berbuat baik kepada makhluk-Nya, mudah-mudahan Allah mempersatukan kita, mempertemukan kita, dalam satu keluarga yang berkumpul di surga-Nya Allah kelak. Aamiinn...

"...hingga saatnya kematian datang, seseorang di antara kamu meminta. 'Duhai Tuhan kami, tangguhkanlah ajalku walaupun sebentar. Aku akan berbuat baik dan mau bersedekah.' Namun kata Tuhan, 'Terlambat'. Kalau kematian sudah datang, tidak bisa lagi ditunda..." (QS Al-Munaafiquun [63] : 10-11)




Sabtu, 15 Agustus 2015

Tausiyah KH. Abdullah Gymnastiar - 5 RUMUS MENGHADAPI PERSOALAN HIDUP

 

Ada 5 Rumus Agar Kita Bisa Menghadapi Persoalan Hidup

Ada yang harus kita pahami terlebih dulu persoalan apa yang sedang kita hadapi. Jangan menganggap persoalan sebagai sesuatu yang merendahkan diri kita. 
Coba, saya tanya, Rasulullah itu hidupnya banyak ujian? Banyak masalah? Sering dihina, dicaci dan dimusuhi banyak orang? 
Nah, bagaimana sosok Rasul? Beliau manusia yang mulia kan? Persoalan adalah sesuatu yang mengangkat derajat seseorang. Justru jangan bangga ketika tidak ada persoalan dalam hidup kita. Pada intinya ujian itu bisa berupa kelapangan / kemudahan dan kesempitan / kesusahan. Ujian kelapangan itu yang lebih bahaya. Karena ketika berada dalam kondisi lapang, kita cenderung sedikit mengingat Allah.

Salah satu ulama pernah berkata, “Tidak bisa seseorang meraih saripati ilmu tauhid, bila belum mengamalkan ilmu kelapa.” 

Apa itu? Kita lihat, kelapa itu dijatuhkan dari pohon, dijambak sampai gundul, digetok pakai golok, dicungkil sampai copot, disisir, lalu diparut, dan diperas! Percayalah, dengan mengalami persoalan hidup, kita justru bisa mendapatkan banyak kebaikan. 

Senin, 10 Agustus 2015

ADA 10 HAL YANG MENJADI CIRI ORANG BERPIKIRAN POSITIF







Semua orang yang berusaha meningkatkan diri dan ilmu pengetahuannya pasti tahu bahwa hidup akan lebih mudah dijalani bila kita selalu berpikir positif.
Tapi, bagaimana melatih diri supaya pikiran positiflah yang 'beredar' di kepala kita, tak banyak yang tahu. Oleh karena itu, sebaiknya kita kenali saja dulu ciri-ciri orang yang berpikir positif dan mulai mencoba meniru jalan pikirannya.


Jumat, 07 Agustus 2015

Kisah Mualaf : Soon Ji Heng, Mempertahankan Akidah Sampai Ajal Menjemput




Kisah mualaf berikut ini sangat menyedihkan dan memilukan tentang seorang mualaf muda berna Soon Ji Heng sebagaimana ditulis dalam web Mualaf Center Indonesia.
Ko Aheng bersyahadat dan diajari sholat bersama ko Steven Indra Wibowo bersama team Mualaf.com pada November 2006.

Kisah Mualaf : Soon Ji Heng, Mempertahankan Akidah Sampai Ajal Menjemput
Kisah Mualaf - Soon Ji Heng
Beliau yang saat itu baru bisa baca Quran memutuskan pulang ke keluarganya karena merasa iba dengan permintaan keluarganya. keluarganya meminta dia pulang, ko Aheng akhirnya percaya pada perkataan keluarganya yang mau menerima keIslaman ko Aheng maka bulan Maret 2007 ko Aheng pulang..
Dan setelah itu ko Stveven kehilangan kontak dengan ko AHeng sampai akhirnya ada yang mengabari dan memberikan informasi mengatakan ada mualaf yg di pasung di Pontianak, Kalimantan Barat.

Setelah ditelusuri data ko Aheng, alamat ktp nya dan pergi ke rumahnya, akhirnya baru ketahuan apa yg terjadi hal diatas..

Ternyata sampai dirumahnya ko Aheng 3 bulan disiksa menjadi pelampiasan kemarahan, ketidak setujuan, ketidaksukaan dan kebencian keluarganya terhadap Islam.. yarhamullah dipasung oleh orang tuanya, ditelanjangi, makan 1x sehari, diberi minum air hujan dan air kencing sendiri sampai ginjalnya rusak..

Minggu, 26 Juli 2015

Kisah Sahabat Nabi - Kisah Hijrah Keluarga Salamah Menuju Madinah

Abu Salamah bin Abdul Asad termasuk orang yang pertama dan bergegas menyambut perintah Rasulullah untuk berhijrah ke Madinah. Ia juga merupakan orang yang pertama yang berhijrah dari kekufuran menuju keislaman. Ia dan istrinya, Ummu Salam, berasal dari kabilah yang sama, dari Bani Makhzum.
Kisah Sahabat Nabi - Kisah Hijrah Keluarga Salamah Menuju Madinah
Hijrah Menuju Madinah
Kedudukan mereka yang mulia sebagai keluarga terhormat di Mekah, tidak menghalangi mereka untuk hijrah ke Madinah. Mereka nafikan kelas sosial mereka demi menyambut seruan Allah dan Rasul-Nya. Abu Salamah, istrinya, dan seorang anaknya pun berangkat menuju Madinah.
Setelah keluar dari batas Kota Mekah, mereka bertemu dengan keluarga Ummu Salamah. Mereka berkata kepada Abu Salamah, “Masalah dirimu, itu adalah urusanmu, tapi bagaimana dengan kerabat perempuan kami ini (Ummu Salamah)? Dengan alasan apa kami membiarkanmu dengan mudah membawanya keluar dari negeri ini?”
Setelah mencoba mempertahankan istrinya, akhirnya Abu Salamah yang seorang diri pun tidak mampu melawan keluarga istrinya itu. Mereka berhasil mereubut tali kekang onta Ummu Salamah dan mengambil istri dan anaknya. Lalu berangkatlah Abu Salamah berangkat menuju Madinah.


Rabu, 22 Juli 2015

HADITS - KEUTAMAAN MENGUCAPKAN SALAM

 

Memberi Salam

Kisah Inspiratif - UCAPKAN DAN BERILAH SALAM
Ucapkanlah SALAM
Dikeluarkan oleh Abu Nu'aim di dalam Al-Hilyah dari At-Tufail bin Ubai bin Ka'ab ra. bahwa beliau suatu ketika telah datang menemui Abdullah bin Umar r.a. dan pergi bersamanya ke pasar.

Kata At-Tufail, "Apabila kami berjalan ke pasar pada waktu pagi itu, Abdullah ra. telah memberi salam kepada siapa saja yang ditemuinya, tidak kira mereka orang-orang yang menjalankan jual beli, orang miskin dan kepada siapapun mereka. Oleh sebab itu aku pun pergi kepadanya pada suatu hari dan beliau telah mengajakku ke pasar. Aku pun bertanya kepadanya, 'Apakah yang kamu lakukan di pasar sedangkan kamu tidak melakukan sebarang penjualan di sana, tidak menanyakan harga barang untuk dibeli, kamu tidak menimbang atau menukar barang di sana dan kamu tidak juga duduk di dalam majelis-majelis di pasar tersebut?' Aku pun menyuruhnya duduk saja ditempat itu untuk berbincang".


Abdullah bin Umar r.ahuma pun berkata kepadaku, "Wahai si perut besar! Adapun kita ke sana semata-mata untuk memberi salam dan hendaklah kamu memberi salam kepada siapa saja yang kamu temui".