Selasa, 26 Maret 2013

Kisah Sahabat Nabi - Umar bin Khatab, Sosok Pemimpin Yang Perduli Rakyat

 
 
 
 
 
KISAH SAHABAT NABI - UMAR BIN KHATAB, SOSOK PEMIMPIN YANG PERDULI RAKYAT
Add caption
 
 
Krisis itu masih melanda Madinah. Korban sudah banyak berjatuhan. Jumlah orang-orang miskin terus bertambah. Khalifah Umar Bin Khatab yang merasa paling bertanggung jawab terhadap musibah itu, memerintahkan menyembelih hewan ternak untuk dibagi-bagikan pada penduduk.

Ketika tiba waktu makan, para petugas memilihkan untuk Umar bagian yang menjadi kegemarannya: punuk dan hati unta. Ini merupakan kegemaran Umar sebelum masuk islam. “Dari mana ini?” Tanya Umar.

“Dari hewan yang baru disembelih hari ini,” jawab mereka.

“Tidak! Tidak!” kata Umar seraya menjauhkan hidangan lezat itu dari hadapannya. “Saya akan menjadi pemimpin paling buruk seandainya saya memakan daging lezat ini dan meninggalkan tulang-tulangnya untuk rakyat.”




Jumat, 22 Maret 2013

HADITS : Hukum Sumpah “Demi Allah, Demi Rasulullah”

Add caption
Allah Swt bebas bersumpah dengan apapun yang Dia kehendaki dari makhluknya. Sementara kita, kita tidak boleh bersumpah kecuali dengan Allah, karena bersumpah dengan yang selain-Nya adalah salah satu bentuk tindak kemuysrikan dan bahkan bisa menjerumuskan kepada kekufuran. Nabi Saw mengingatkan dalam haditsnya:

(( من حلف بغير الله فقد كفر أو أشرك ))

Barang siapa yang bersumpah dengan selain Allah maka sungguh dia telah berbuat kekufuran atau syirik

Belakangan ini di Indonesia, sering penulis mendengar dari beberapa orang, bahkan juga dari adegan-adegan film di televisi sebuah sumpah yang menggunakan rasululullah sebagai media sumpahnya, mereka mengatakan “ Demi Allah, Demi Rasululullah” sungguh ini merupakan sebuah tindakan yang merupakan sebuah kesyirikan seperti yang telah
disebutkan hadits diatas, karena ini termasuk bersumpah dengan selain Allah.

(( ألا إن الله ينهاكم أن تحلفوا بآباءكم, فمن كان حالفا فليحلف بالله أو ليصمت ))

ingatlah, sesungguhnya Allah melarang kalian untuk bersumpah dengan bapak/ayah kalian, maka siapapun yang ingin bersumpah, hendaklah bersumpah dengan Allah atau lebih baik diam!!

Bersumpah dengan Allah itu tidak hanya sebatas dengan nama Allah saja, kita juga boleh bersumpah dengan sesuatu yang selain “Demi Allah” tetapi tetap kembali kepada Allah, misalnya: “Demi Rabb Ka’bah, Demi yang Membolak-balikkan hati, Demi yang yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dll” yang penting semuanya kembali kepada Allah.

Bagi saudara-saudaraku, jangan lagi mengunakan “Demi Rasulullah” untuk bersumpah, karena ini termasuk ke dalam kesyirikan yang sangat besar dosanya disisi Allah, bagi yang pernah menggunakan ini maka segeralah istighfar kepada Allah dan jangan diulangi lagi, sampaikan juga pada saudara-saudara kita yang lain. Jika memang ingin bersumpah, maka bersumpahlah hanya dengan Allah saja.


Demikianlah tulisan singkat ini semoga bisa bermanfaat dan menjadi amal jariyah buat kita semua… Wallahu a’lam.

Ya Allah... 
Jauhkanlah kami dari Fitnah - fitnah dunia dan Wafatkanlah kami dalam keadaan Islam. Aamiin


INFORMASI HARGA DAN PEMESANAN MOBIL NISSAN
Add caption

Senin, 11 Maret 2013

DIBALIK KEKUATAN AL-QUR'AN



Al-Qur’an… 
Sebuah kata yang sangat populer di dunia sejak ia diturunkan 14.5 abad silam sampai hari ini. Kalau kita tanya sama mbah “Google”, maka ia akan menjawab : Ada sekitar 68.5 juta kata Al-Qur’an tercantum di dalamnya…. 

Add caption
Subhanallah… 
Sebaliknya, jika kita tanya umat Islam yang mencapai 1.6 milyar terkait hakikat Al-Qur’an, pasti jawaban mereka akan beragam… 
Jika kita fokuskan lagi pertanyaannya terkait Al-Qur’an seperti, sudahkah anda lancar membaca Al-Qur’an? 
Berapa banyak anda membaca Al-Qur’an perhari ? 
Sudahkan anda memahami dan mentadabburkan semua isi Al-Qur’an ? 
Berapa banyak anda menghafal Al-Qur’an ? 
Sudah berapa anda mengamalkan perintah Al-Qur’an dan meninggalkan larangannya ?
Yakinkah anda Al-Qur’an itu sebagai solusi bagi kehidupan di dunia dan di akhirat?

Umat Islam hari ini yang jauh dari Al-Qur’an, terpecah belah menjadi 50 negara lebih, dijajah umat lain dalam berbagai lapangan kehidupan sehingga hidup dalam kehinaan. Sedangkan di akhirat belum ada jaminan meraih kesuksesan dan masuk syurga.

Adapun sebab umat Islam hari ini jauh dari Al-Qur’an bisa disebabkan keimanan yang lemah kepada Al-Qur’an sehingga kurang menyadari tujuan Al-Qur’an itu Allah SWT turunkan ? Padahal Al-Qur’an itu diturunkan Allah SWT dengan tujuan :


HUDAN,...
yakni petunjuk jalan kehidupan agar hidup menjadi lurus. (Q.S. Al-Baqarah : 2 & 185).

NUR,... 
yakni cahaya yang menerangi
kehidupan agar terhindar dari kebatilan dan dapat berpijak pada kebenaran/al-haq. (Q.S. Al-Maidah : 15)

Dzikro,... 
yakni sebagai peringatan agar hidup ini terhindar dari kesesatan di dunia dan akhirat. (Q.S. Thaha : 124)

Mau’izhoh,... 
yakni menjadi nasehat yang baik agar hidup ini selalu berada di atas jalan yang lurus dalam menuju Allah. (Q.S. Yunus : 57)

Syifa’,... 
yakin menjadi obat agar fisik dan jiwa menjadi sehat. (Q.S. Q.S. Yunus : 57)

Rahmah,... 
yakni agar meraih kasih sayang Allah di dunia dan akhirat. (Q.S. Al-Isro’ : 82)

Ruh,... 
yakni agar umat ini memiliki ruh (spirit) hidup yang kuat dan optimis meraih kesuksesan dunia dan akhirat. (Q.S. As-Syuro : 52).

Tanpa Al-Qur’an, umat ini adalah bangkai-bangkai yang berjalan.

Kekuatan Al-Qur’an terletak pada jati dirinya itu sendiri. Sebagai Kalamullah yang sudah pasti memiliki Mukjizat yang mengungguli semua ucapan dan pemikiran makhluk di alam semesta ini. Namun, secara umum, kekuatan Al-Qur’an itu terletak pada dua sisi berikut :

Sisi kata-kata dan bahasa.
Sisi kandungan dan isinya
yang mencakup aspek sejarah umat manusia dan, analisa masa depan sampai ke akhirat/ futuristic, hukum dan perundang-undangan, spiritualitas (ruhiyah), sosial, ekonomi, psikologi manusia, berita-berita tentang masalah ghaib seperti ajal, akhirat, syurga, neraka dan sebagainya, sains (ilmu pengetahuan tentang rahasia penciptaan alam semesta dan manusia) dan lain sebagainya.
 
Kedua hal tersebut sangat dahsyat dan mustahil manusia dan jin dapat menandinginya kendati mereka bekerjasama, apalagi mengunggulinya. (Q.S. Al-Isro’ : 88). Saking dahsyatnya Al-Qur’an itu, sekiranya diturunkan ke atas gunung, maka gunung tersebut akan hancur lebur. (Q.S. Al-Hasyr : 21). Bahkan kedahsyatan Al-Qur’an itu dapat memindahkan gunung, membelah bumi dan menghidupkan orang yang sudah mati, kalau Allah SWT kehendaki. (Q.S. Ar-Ro’du : 31). Secara singkat, sejak diturunkan Allah SWT sampai hari kiamat nanti, hanya Al-Qur’an yang memiliki kekuatan keselamatan dan keberkahan hidup manusia di dunia dan akhirat.

Lalu, apa kunci mendapatkan kekuatan Al-Qur’an sebagaimana yang terjadi pada generasi Islam pertama dan generasi-generasi setelahnya?

Kuncinya tak lain adalah “TADABBUR”. Artinya, ayat-ayat atau semua isi Al-Qur’an itu harus ditadabburkan. Artinya, difikirkan secara cermat dan mendalam dengan menggunakan kekuatan akal/fikir dan hati/dzikir. Hanya mereka yang mentadabburkan Al-Qur’an yang akan memahami dan merasakan langsung kekuatan Al-Qur’an.

Hanya mereka yang mentadabburkan Al-Qur’an yang akan meraih hudan, nur, dzikro, mau’izhoh, syifa’, rahmah dan ruh Al-Qur’an. Kalau tidak mau mentadabburkan isinya, tidak akan mendapatkan itu semua kendati mampu membacanya dangan tartil (faseh) dan hafal semua ayatnya.

Tadabbur inilah yang membedakan kaum Mukmin dengan kaum kafir dan munafik. Kaum kafir dan munafik tidak kunjung mengerti message (pesan) dahsyat Al-Qur’an karena tidak menggunakan akal dengan baik dan benar untuk menelaah ayat-ayatnya dan tidak pula menggunakan hati untuk memahami dan meyakini kandungannya. (Q.S. An-Nisa’ : 82 dan Muhammad : 24). Mereka lebih mendahulukan resistensi, kecurigaan dan keragu-raguan.

Maka wajar, kekuatan Al-Qur’an yang sangat dahsyat itu tidak dapat mereka rasakan.

Bagi yang menggunakan akal dan hatinya untuk menelaah dan memahami Al-Qur’an, mereka pasti dapat merasakannya seperti yang dirasakan Umar Ibnul Khattab saat mendengar adiknya membaca Al-Qur’an dan ratusan juta dan mungkin milyaran manusia lainnya sejak zaman Rasul Saw. sampai hari ini.

Akhirnya, hanya orang-orang yang melakukan TADABBUR yang akan meraih KEBERKAHAN hidup melalui Kitab Al-Qur’an yang penun berkah ini.

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

Inilah Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) yang penuh berkah agar mereka mentadabburkan ayat-ayatnya dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang memiliki (kedalaman) fikiran. (Q.S. Shad : 29)

Sebab itu, mari kita bangun kebiasaan (habit) Tadabbur Al-Qur’an… Semoga Allah SWT muliakan dan selamatkan kita melalui Al-Qur’an ini, di dunia dan di akhirat kelak. Aamiin..


INFORMASI HARGA DAN PEMESANAN MOBIL NISSAN
Add caption



Sabtu, 09 Maret 2013

Pesan Kematian : Hikmah Mengingat Kematian



Diakhir surat Luqman disebutkan lima hal ghaib yang tidak diketahui oleh manusia, salah satu diantaranya yaitu seseorang tidak tahu dimana dia akan menghembuskan napasnya terakhir, jadi merupakan rahasia Allah SWT, tapi yang jelas bahwa maut akan datang, firman Allah SWT dalam surat Ali-Imran ayat 185 :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ


Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati

Andaikan ada orang yang mempunyai istana yang megah, dan juga mempunyai jagoan, jawara atau para pengawal, atau pendekar yang sakti mandraguna, dan mungkin dia juga mempunyai benteng yang kokoh, lebih kokoh mungkin dari tembok raksasa yang ada di Cina, tapi semua itu tidak akan mampu menghadang malaikat maut apabila telah datang menjemput, firman Allah SWT dalam surat an-Nisa’ ayat 78

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh

Adapun hikmah mengingat kematian yaitu:

Pertama : Hidup dengan penuh semangat dan gairah


Mungkin ada yang bertanya, bukankah orang yang mengingat kematian maka dia akan merasa lesu, lemah, mudah menyerah dan putus asa, memang ungkapan ini mungkin ada benarnya dari satu sisi, namun bagi seorang mukmin yang meyakini adanya alam akhirat, adanya hari pembalasan dan akan datangnya hari dimana nyawa akan berpisah dari badan, hal ini menjadikannya untuk memiliki semangat yang membaja, semangat yang menggelora supaya dapat menghadapi hari-hari tersebut, dia berusaha mempersiapkan bekal yang sebaik-sebaiknya untuk menjadi bekal setelah maut datang menjemput,dia menabung untuk akhiratnya dengan melakukan amal-amal ketaatan, dia berusaha mempersiapkan sebaik-baik bekal, dan bekal dan terbaik adalah takwa, firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 197:

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.

Kedua: Adanya ketenangan


Seorang mukmin meyakini bahwa kematian pasti datang, dimanapun kalau sudah datang waktunya maka tidak ada yang bisa menundanya atau memajukannya walaupun sedetik, walaupun orang itu berada diatas kasur yang empuk, Rasulullah SAW bersabda:

من سأل الله الشهادة بصدق بلغه الله منازل الشهداء وإن مات على فراشه (الدارمى ، وأحمد ، وأبو داود ، والترمذى ، والنسائى ، وابن ماجه ، وابن حبان عن سهل بن أبى أمامة عن سهل بن حنيف عن أبيه عن جده)

Barangsiapa yang mencari mati syahid dengan niat yang benar, maka Allah SWT akan memberikannya derajat syahid walaupun dia mati diatas tempat tidurnya.

Tapi bagi orang yang tidak ingat kepada hari pembalasan, tidak memahami akan hakikat kematian, terkadang dihantui oleh berbagai rasa takut, takut ini dan takut itu, takut mati dan sebagainya. Terkadang ada orang yang mau makan, tapi merasa takut, takut kalau makanan itu ada racunnya, kalau berjalan, naik mobil atau naik peswat dia merasa takut, takut kalau ada bom yang mengincarnya, akhirnya ia selalu dihantui oleh rasa takut.

Berbeda dengan seorang mukmin, hidupnya selalu pasrah kepada Allah SWT, dia selalu sabar dan tenang dalam menjalani kehidupannya, dia yakin bahwa tidak ada yang menimpanya kecuali sesuatu yang telah digariskan oleh Allah SWT. Dalam surat at-Taubah ayat 51 Allah SWT menegaskan :

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ


Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal."

*Ketiga: Mendapat kemenangan


Pada masa khalifah Umar ra umat Islam mampu menyebarkan agama Islam kesegenap pelosok dunia, dua kekuatan raksasa ketika itu yang mencoba menghalangi tersebarnya dakwah Islam bisa dipukul mundur, imperium Romawi dan Persia bisa ditumbangkan, bayangkan bangsa Arab yang selama ini terkebelakang, tidak dikenal dunia kala itu bisa menguasai dunia, bayangkan orang-orang arab kampung yang selama ini kerjanya sebagai pengembala onta dan kambing, yang selama ini dianggap sebagai bangsa yang mati terkubur, dianggap tidak bisa maju dan tampil kedepan, ternyata bisa menguasai dunia.


Mengapa mereka bisa menjadi bangsa yang hidup ? Hal ini dikarenakan kehidupan mereka bersandar kepada Al-Quran as-Sunnah, inilah rahasia mengapa mereka menjadi bangsa yang kembali hidup dan memainkan peran dalam kancah dunia, rahasianya adalah mereka istiqamah terhadap ajaran Al-Qur’an, firman Allah SWT dalam surat al-Anam ayat 122 :

أَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ كَمَنْ مَثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِنْهَا كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْكَافِرِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya ? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.

Al-Quran mengajarkan bahwa kehidupan akhirat lebih baik dari kehidupan dunia, kehidupan dunia hanya sementara, oleh karena itu mereka selalu siap untuk menyongsong kehidupan setelah alam dunia ini, mereka korbankan harta benda, jiwa raga, dan mereka kuras tenaga dan pikiran mereka untuk berjuang menegakkan agama Allah ini, mereka bersunggu-sungguh, mereka berjuang sepenuh jiwa, mati merupakan hal biasa, yang luar biasa adalah kalau mati tidak dengan membawa iman, tanpa membawa bekal yang cukup, tentunya orang yang berjuang dengan sungguh-sungguh maka dia akan menggapai cita-citanya, dan mudah untuk mendapat kemenangan, firman Allah SWT dalam surat al-Ankabut ayat 69 :

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

Kita semua mesti memahami bahwa agama yang disisi Allah SWT hanya agama Islam, orang yang mencari agama selain Islam maka dia akan menjadi orang yang merugi kelak pada hari kiamat, orang yahudi mengklaim bahwa nabi Ibrahim adalah seorang yahudi, demikian juga orang nasrani mengklaim bahwa nabi Ibrahim as adalah seorang nasrani, namun Allah SWT menolak dan membatalkan sangkaan mereka tersebut, dan menegaskan dalam al-Quran surat Ali-Imran ayat 67 :

مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ


Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.

Bahkan nabi Ibrahim berpesan kepada putra-putranya agar mati sebagai seorang muslim, firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 132:

وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".

Oleh karena itu jangan pernah meragukan kebenaran agama kita ini, jangan pernah merasa bimbang dengan kebenaran risaalah yang dibawa oleh baginda Rasulullah SAW, firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 147 :

الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ

Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.

Kita semua berasal dari tanah dan akan kembali kepada tanah, dan kelak masing-masing kita akan dibangkitkan dari kubur kita masing-masing, oleh Karena itu kita mesti berusaha supaya diri kita dan keluarga kita dan semua kaum muslimin hidup sebagai muslim, dan mati juga sebagai seorang muslim, firman Allah SWT dalam surat ali-Imran ayat 102:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

Tetap BERTAWAKAL DAN BERSERAH DIRI kepada Allah, semoga Allah memberikan kita kesenangan baik di dunia ini, maupun di akhirat kelak. Aamiin...

Shalawat dan salam semoga tercurah atas Nabi kita Muhammad, atas segenap keluarga dan sahabat beliau.

Aamiin Ya Rabbal'alamiin

SUBHANALLAH.....
Semoga Orang Yang Berkomentar “Aamiin” termasuk orang-orang yang sholeh dan sholehah,

Semoga yang saat ini lagi sakit, disembuhkan Allah penyakitnya, yang lagi kepengen punya anak, semoga Allah beri anak soleh dan soleha, dan yang lagi kepengen dapat jodoh, semoga Allah beri jodohnya terbaik sesuai apa yang dikehendaki. Dan untuk kita semua, semoga kita wafat dalam keadaan khusnul khotimah dan bisa memasuki surga-Nya dari pintu mana saja yang kita kehendaki. Aamiin

Marilah kita berdoa, bermunajat kepada Allah. Semoga Allah mengampuni kita, dan menghapuskan kita dari segala dosa yang telah lalu.

Ya Allah,
Ampunilah semua dosa-dosa kami, baik sengaja atau pun tidak, berkahilah kami, ramahtilah kami, berikanlah kami hidayah-Mu agar kami senantiasa dekat kepada-Mu hingga akhir hayat.

Aamiin ya Rabbal'alamin


INFORMASI HARGA DAN PEMESANAN MOBIL NISSAN
Add caption
 

Jumat, 08 Maret 2013

RENUNGAN & NASEHAT - PENYEBAB BANYAK WANITA MENJADI PENGHUNI NERAKA...

RENUNGAN & NASEHAT - PENYEBAB BANYAK WANITA MENJADI PENGHUNI NERAKA
Wanita Penghuni Neraka
Adanya balasan bagi manusia yang beribadah di dunia adalah dengan diciptakannya surga dan neraka. Surga merupakan tempat sebagai balasan bagi hambanNya yang taat dan neraka khusus bagi mereka yang lalai akan perintah-Nya.

Dalam sebuah hadits sebagaimana dituliskan, Rasulullah mengatakan : “Aku melihat ke dalam Syurga maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah fuqara’ (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam Neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penghuninya adalah wanita,” 
(Hadis Riwayat Al- Bukhari dan Muslim)

Kamis, 07 Maret 2013

Kisah Mualaf : Sulaiman, Rela Menukarkan Semua Kekayaan Untuk Sesuatu Yang Abadi

KISAH MUALAF - SULAIMAN, RELA MENUKARKAN SEMUA KEKAYAAN UNTUK SESUATU YANG ABADI
Sulaiman
Ketika Sulaiman, pertama kali datang ke Bahrain, ia mengharapkan bisa menemui adat-istiadat Timur Tengah. Ternyata harapannya sulit terwujud.
 
Sebaliknya, Sulaiman menemui dirinya dikelilingi orang asing dari berbagai macam kebangsaan dan keyakinan. Mereka di sana untuk bekerja, untuk mencapai cita-cita masing-masing. “Itu bukan yang saya harapkan, bukan budaya yang ingin saya jumpai,” ujarnya.


Jadi, untuk beberapa waktu, Islam tertutupi dari orang-orang yang datang ke Teluk. Bagi Sulaiman, dalam beberapa waktu hidupnya ia tidak menemukan apa pun tentang Islam.

Selasa, 05 Maret 2013

PERINTAH SHOLAT : KEUTAMAAN SHOLAT SUNNAH RAWATIB DAN KETERANGAN BILANGANNYA


Add caption


Sholat Rawatib artinya  Sholat-sholat yang mengiringi sholat-sholat fardhu. Baik itu yang dilakukan sebelum sholat fardhu maupun sesudahnya.

Sholat Rawatib terbagi atas 2, yaitu :

  1. Sholat Qobliah. Asal katanya dari qoblu, artinya sebelum. Qobliah artinya sholat sunnat yang dikerjakan sebelum shalat fardhu.

  1. Sholat Ba'diah. Asal katanya dari ba'da, artinya setelah. Ba'diah artinya sholat sunnat yang dikerjakan sesudah shalat fardhu.

Jumlah seluruh raka'at shalat Qobliah dan Ba'diah ada 22 raka'at :

  • 2 Qobliah Subuh
  • 4 Qobliah Zuhur
  • 4 Ba'diah Zuhur
  • 4 Qobliah Ashar
  • 2 Qobliah Maghrib
  • 2 Ba'diah Maghrib
  • 2 Qobliah Isya’
  • 2 Ba'diah Isya'

Dari total 22 raka'at, ada sebahagian yang muakkadah (ditekankan), dan ghairo muakkadah (tidak ditekankan). Para ulama' berbeda pendapat tentang jumlah raka'at pada sholat kobliyah dan ba'diyah yang muakkadah. Dan pendapat yang paling rajih (kuat) insya Allah adalah yang mengatakan 12 raka'at =Syarah Muslim, Imam An-Nawawi [6/9]=.

Berdasarkan hadits berikut:
Dari Ummu Habibah rodhiallohu'anha berkata: Saya mendengar Rasulullah sholollohu 'ailaihi wassalam bersabda: "Barang siapa yang sholat 12 raka'at selain sholat fardhu, maka akan dibangunkan untuknya rumah di surga." (HR. Muslim)

Para ulama' juga berbeda pendapat tentang pengambilan sholat untuk membentuk 12 raka'at. Ada dua pendapat :


A.
2 Qobliah Subuh
4 Qobliah Zuhur
2 Ba'diah Zuhur
2 Ba'diah Maghrib
2 Ba'diah Isya'

B.
2 Qobliah Subuh
2 Qobliyah Zuhur
2 Ba'diah Zuhur
2 Qobliah Ashar
2 Ba'diah Maghrib
2 Ba'diah Isya'

Tapi, Insya Allah pendapat yang paling rajih adalah pendapat: A, karena penyebutan jumlah ini secara jelas disebutkan di kebanyakan riwayat. Wallohu'alam = Syarah Muslim, Imam An-Nawawi (6/9)=

CATATAN: Ketika mendengar sebuah berita dari surga yang nama bendanya mirip dengan nama benda yang ada di dunia, ingatlah dengan perkataan Abdullah bin Abbas: "Tidak ada yang di surga itu sesuatu yang sama dengan di dunia melainkan hanya namanya saja." Jadi, apabila disebutkan ada rumah di surga, yakinlah rumah di dunia tidak sama dengan rumah yang ada di surga. Wallohu'alambishsowab



INFORMASI HARGA DAN PEMESANAN MOBIL NISSAN
Add caption






Sabtu, 02 Maret 2013

Kisah Inspiratif - SEDEKAH UANG Rp.10.000,- YANG BEGITU BERHARGA


Berikut adalah sebuah kisah pengalaman seseorang yang mungkin sudah pernah anda baca atau mendapatkan kiriman melalui email, social media atau BBM. Ada yang perlu kita renungkan sejenak setelah membaca kisah berikut ini.

Sekeluar dari sebuah mall aku dihampiri seorang wanita pengemis bersama seorang anaknya perempuan yang masih kecil, ia memohon belas kasihan dan meminta uang untuk sekedar makan mengisi perutnya yang mulai kelaparan, karena merasa iba dan melihat kondisinya yang kelihatan sangat kelaparan saya memberikannya satu lembar uang Rp. 10.000,-

Melihat nilai uang yang diterima,  betapa senangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah SWT dan  berterima kasih kepada aku dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan :