Minggu, 26 April 2015

Kisah Tauladan Nabi - Peristiwa dan Akhlak Rasulullah Dalam Peperangan

  
 
Perang adalah bencana kemanusiaan, dalam perang hanya ada 2 kemungkinan mati terbunuh atau membunuh lawan. Mungkin orang-orang yang membaca artikel ini akan sedikit tercengang, apa benar dalam peperangan itu ada kasih sayang ?
 
Peristiwa Perang Badar
Terkejut dan kaget itu wajar saja karena kita telah melihat peperangan secara umum yang terjadi di belahan dunia ini. Berbeda dengan peperangan Islam, perang dalam Islam bukanlah suatu ekspresi liar yang bertujuan merendahkan orang lain. Namun perang dalam Islam adalah peperangan dengan bimbingan ilahi bukan untuk menindas yang lemah dan menampilkan superioritas.
 
Perjalanan kehidupan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah bukti yang nyata atas praktik tersebut. Beliau mempraktikkan aturan-aturan perang dalam Islam tanpa berlebihan dan juga tidak menyepelekan. Apa yang beliau praktikkan dalam peperangan menunjukkan ketinggian dan kemuliaan akhlak secara umum. Kasih sayang yang begitu bersahaja, hingga menyentuh semua sisi kehidupan. Demikian juga dalam perang, praktik akhlak yang mulia dalam kondisi ini bukanlah pengecualian. Sehingga amat dikenal peperangan dalam Islam itu adalah praktik akhlak yang sempurna.
 
Ketika membaca beberapa peperangan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik perang yang langsung beliau pimpin atau beliau mengamanahi seorang sahabat untuk memimpinnya, jelaslah ketinggian metode perang nabawi ini. Perang ini menunjukkan kedalaman iman. Menunjukkan mulianya generasi awal yang mengikuti beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan benar-benar terwarisi dalam banyak kisah penaklukkan mereka di masa al-Khalifah al-Rasyidun.

Rabu, 22 April 2015

HADITS - 3 KEUTAMAAN SEDEKAH UNTUK ORANG TUA YANG TELAH MENINGGAL DUNIA


HADITS - 3 KEUTAMAAN SEDEKAH UNTUK ORANG TUA YANG TELAH MENINGGAL DUNIA
DOAKAN ORANG TUA KITA
Kecintaan orang tua kepada anak-anaknya begitu besar dan perhatiannya dari masa anak-anak hingga dewasa dan sudah sepantasnya bagi seorang anak untuk selalu taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya.

Kesempatan berbakti kepada orang tua (birrul walidain) masih terbuka anak, meskipun orangtuanya telah meninggal dunia. Salah satu bentuknya, dengan bersedekah untuk mereka. Yakni bersedekah yang diniatkan (pahalanya) untuk orangtua.
Berikut ini hadits-hadits shahih yang menjelaskan keutamaan sedekah untuk orang tua yang telah meninggal dunia :

Sabtu, 18 April 2015

Tausiyah Ustad Yusuf Mansur - MATEMATIKA DASAR "SEDEKAH"





 Matematika Dasar Sedekah 



Buat Saudara yang ikut KuliahOnline di wisatahati.com, dan sudah mengikuti Kuliah Dasar Tauhid, pembahasan ini sudah ga asing. Juga buat Saudara yang mengikuti Kuliah 100 Kasus Sedekah, pembahasan ini pun sudah ga asing. 

Matematika Sedekah
Apalagi buat Saudara yang rajin mengikuti tayangan wisatahati sejak dari MNC dulu (Nikmatnya Sedekah), hingga sekarang ini, di ANTV. .


Hanya kali ini, saya buat seri kuliah sedekah untuk social media, baik lewat Twitter, BB, FB, dan media-media jejaring lainnya. Dan saya masukkan ke dalam kuliah inspirasi dan motivasi untuk beberapa seri ke depannya. Apa tujuannya dibuat seri ini? Saya berharap Saudara mau mengajarkan sedekah ini kepada yang lain. Saudara pahami, dan Saudara ajarkan kepada yang lain. Juga tentu saja, supaya semakin semangat berbagi, dan paham seluk beluk sedekah.


Ok, kita mulai dari pembahasan paling jadul, he he he.
Apa yang Saudara lihat dari matematika di bawah ini?

Rabu, 15 April 2015

Tausiyah KH. Abdullah Gymnastiar - TIDAK ADA YANG KEBETULAN



Semoga Alloh Swt. Yang Maha Menatap, senantiasa memberikan kepada kita taufik dan hidayah. Sungguh tidak ada artinya kita hidup di dunia jika tanpa petunjuk Alloh Swt. 

Tausiyah KH. Abdullah Gymnastiar - TIDAK ADA YANG KEBETULAN
Tak Ada Kebetulan
Bagai tersesat di hutan belantara yang gelap gulita di malam hari tanpa setitikpun cahaya. Hanya kepada Alloh kita memohon petunjuk dan pertolongan.

Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Rasululloh Saw., rosul akhir zaman pembawa cahaya Islam.  
  


Saudaraku, kita harus meyakini bahwa tidak ada satupun kejadian di alam semesta ini yang kebetulan. Tidak ada satupun peristiwa yang sia-sia tanpa makna. Sesungguhnya Alloh Swt. Maha Kuasa, semuanya mutlak ada dalam kekuasaan-Nya.

Saat berjalan, tiba-tiba kaki kita menginjak kulit pisang sehingga kita terpeleset.

Mungkin kita langsung menggerutu dan kesal kepada orang yang telah membuang kulit pisang itu sembarangan. Orang tersebut salah jika memang sengaja membuangnya sembarangan. Tapi, ada yang lebih penting untuk kita pikirkan. Yaitu, mengapa dari sekian banyak orang yang lewat, harus kita yang mengalami kejadian itu ?

Jumat, 10 April 2015

ADA 10 GOLONGAN ORANG YANG DO'A NYA MUSTAJAB


ADA 10 GOLONGAN ORANG YANG DO'A NYA MUSTAJAB
Berdo'alah Pasti Dikabulkan


Ada 10 golongan orang sesuai dengan petunjuk Al Qur'an dan hadits yang do'anya mustajab atau mendapatkan kemudahan untuk segera dikabulkan antara lain :

Selasa, 07 April 2015

Kisah Mualaf : Yulio Muslim da Costa, Tekadnya Untuk Memeluk Islam Sempat Terbentur Keluarga


 ’Man Jadda Wajada.’’ (Barangsiapa bersungguh-sungguh, pastilah ia akan berhasil). Ungkapan seorang bijak yang biasa dihafal kalangan santri itu rupanya benar-benar diamalkan oleh Yulio Muslim da Costa, seorang mualaf asal Tmor Timur. Berkat kesungguhannya, ia mampu menghafal Alquran sebanyak 30 juz.
 
Kisah Mualaf : Yulio Muslim da Costa, Tekadnya Untuk Memeluk Islam Sempat Terbentur Keluarga
Mualaf - yulia Muslim da Costa
Sebelum memeluk Islam, ia bernama Yulio da Costa Freitas. Yulio terlahir dari keluarga yang amat sangat sederhana, 33 tahun silam, tepatnya 5 Januari 1977 di dusun Baruwali, Lautem, Timor-Timur. Awalnya, ia adalah seorang penganut agama Katholik yang terbilang aktif dalam aktivitas kegerejaannya.

Kamis, 02 April 2015

Kisah Inspiratif - KISAH KEAJAIBAN DO'A

 
 
Seorang istri menceritakan kisah nyata yang terjadi pada suaminya pada tahun 1415 H, ia lalu mulai bercerita :
 
Kisah Inspiratif - KISAH KEAJAIBAN DO'A
Keajaiban Do'a
Suamiku adalah seorang pemuda yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia menikahiku pada tahun 1390 H. Aku tinggal bersamanya (di kota Riyadh) di rumah ayahnya sebagaimana tradisi keluarga-keluarga Arab Saudi.
 
Aku takjub dan kagum dengan baktinya kepada kedua orang tuanya. Aku bersyukur dan memuji Allah yang telah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seorang putri setelah setahun pernikahan kami.
 
Lalu suamiku pindah kerjaan di daerah timur Arab Saudi. Sehingga ia berangkat kerja selama seminggu (di tempat kerjanya) dan pulang tinggal bersama kami seminggu. Hingga akhirnya setelah 3 tahun, dan putriku telah berusia 4 tahun…
 
Pada suatu hari yaitu tanggal 9 Ramadhan tahun 1395 H tatkala ia dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh ia mengalami kecelakaan, mobilnya terbalik. Akibatnya ia dimasukkan ke Rumah Sakit, ia dalam keadaan koma. Setelah itu para dokter spesialis mengabarkan kepada kami bahwasanya ia mengalami kelumpuhan otak. 95 persen organ otaknya telah rusak.