SHALAT SUNNAH RAWATIB
A. Pengertian
Sholat Rawatib adalah sholat sunat yang dikerjakan sebelum dan sesudah sholat fardhu (sholat lima waktu). Sholat sunnat rawatib yang dikerjakan SEBELUM sholat fardhu dinamkan sholat sunnat Qobliyah dan SESUDAH sholat fardhu dinamkan sholat sunnat Ba’diyah.
Tata Cara Sholat |
Sholat Sunnat Rawatib Mu’akkad (Sangat Dianjurkan untuk dikerjakan )
2 rakaat sebelum shalat shubuh
2 atau 4 rakaat sebelum shalat zhuhur
2 atau 4 rakaat sesudah shalat zhuhur
2 rakaat sesudah maghrib
2 rakaat sesudah isya’
2 rakaat sebelum shalat shubuh
2 atau 4 rakaat sebelum shalat zhuhur
2 atau 4 rakaat sesudah shalat zhuhur
2 rakaat sesudah maghrib
2 rakaat sesudah isya’
Sholat Sunnat Rawatib Ghoiru Mu’akkad (Dianjurkan untuk dikerjakan)
2 atau 4 rakaat sebelum shalat ashar (jika dikerjakan 4 rakaat, boleh dikerjakan dengan satu kali salam atau dua kali salam)
2 rakaat sebelum shalat maghrib
2 rakaat sebelum shalat isya’
2 atau 4 rakaat sebelum shalat ashar (jika dikerjakan 4 rakaat, boleh dikerjakan dengan satu kali salam atau dua kali salam)
2 rakaat sebelum shalat maghrib
2 rakaat sebelum shalat isya’
B. DALIL
“Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan shalat sunnah dua belas rakaat,
maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat
sebelum zhuhur, dua rakaat setelah zhuhur, dua rakaat setelah maghrib,
dua rakaat setelah isya` dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. At-Tirmizi
no. 379 dan An-Nasai no. 1772 dari Aisyah).
“Tidaklah seorang
muslim mendirikan shalat sunnah ikhlas karena Allah sebanyak dua belas
rakaat selain shalat fardhu, melainkan Allah akan membangunkan baginya
sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim no. 728)
Dari Abdullah bin
Umar radhiallahu anhuma dia berkata:“Aku menghafal sesuatu dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam berupa shalat sunnat sepuluh raka’at yaitu;
dua raka’at sebelum shalat zuhur, dua raka’at sesudahnya, dua raka’at
sesudah shalat maghrib di rumah beliau, dua raka’at sesudah shalat isya’
di rumah beliau, dan dua raka’at sebelum shalat subuh.” (HR. Al-Bukhari
no. 937, 1165, 1173, 1180 dan Muslim no. 729)
“Di antara setiap
dua adzan (azan dan iqamah) itu ada shalat (sunnah).” Beliau
mengulanginya hingga tiga kali. Dan pada kali yang ketiga beliau
bersabda, “Bagi siapa saja yang mau mengerjakannya.” (HR. Al-Bukhari no.
588 dan Muslim no. 1384)
“Semoga Allah merahmati seseorang yang
mengerjakan shalat (sunnah) empat raka’at sebelum Ashar.” (HR. Abu Daud
no. 1271 dan At-Tirmizi no. 430)
Dari Aisyah radhiallahu anha dia
berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan
shalat sunnat empat rakaat sebelum zuhur dan dua rakaat sebelum shalat
subuh”. (HR. Al-Bukhari no. 1183)
“Barangsiapa yang menjaga
shalat qobliyah Zhuhur sebanyak empat raka’at dan ba’diyah Zhuhur empat
raka’at, maka Allah mengharamkan baginya neraka.” (H.R. Imam Ahmad)
“Barangsiapa yang mengerjakan dua belas raka’at shalat sunnah rawatib
sehari semalam, maka akan dibangunkan baginya suatu rumah di surga.”
Hadits ini dikeluarkan oleh Muslim dari Ummu Habibah. Dikeluarkan pula
oleh At Tirmidzi dengan sanad yang hasan dan ditambahkan dalam riwayat
tersebut shalat sunnah rawatib empat raka’at sebelum Zhuhur, dua raka’at
setelah Zhuhur, dua raka’at setelah Maghrib, dua raka’at setelah Isya’,
dan dua raka’at sebelum Shubuh.
Artikel lainnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar