Rabu, 12 Juni 2013

Puasa Ramadhan : PENETAPAN AWAL PUASA RAMADHAN


Ramadhan di Indonesia akan berbeda. Berdasarkan hisab Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan jatuh pada tanggal 09 Juli 2013 (hari Selasa) sedangkan NU, Persis dan kemungkinan pemerintah menetapkan tanggal 10 Juli 2013 hari Rabu.


Khusus untuk penetapan awal penanggalan Hijriah patokannya ialah hisab dan atau hilal, akan tetapi yang menjadi persoalan penetapan ini tidak seragam.

Add caption
Ada yang berpegang pada rukyatul hilal dan wujud hilal. Dua-duanya benar. Rukyatul hilal berpedoman pada penampakan awal bulan dibawah dua derajat sedangkan wujud hilal berpatokan pada penampakan minimal dua derajat. Semoga perbedaan ini menjadi rahmat dan tidak perlu jadi polemik.

Seharusnya pemerintah Indonesia mempunyai pedoman yang baku buat penetapan awal dan akhir bulan Hijriah sehingga semuanya bisa seragam. Di negara-negara lain yang mayoritas penduduknya Muslim penetapan awal/akhir bulan Hijriah disamping menggunakan metode hisab juga berpatokan pada rukyatul hilal yaitu penampakan bulan walau kurang dari dua derajat.

Persoalan penentuan awal dan akhir puasa adalah merupakan persoalan penting. Karena puasa bagi umat Islam adalah ibadah sakral yang sangat diperhatikan. Adalah fenomena yang menyedihkan, kaum muslimin dalam berpuasa dan berlebaran terdapat dua versi suatu perbedaan yang tidak perlu terjadi, jika mereka mencari ridha Allah.

Jika dicari akar permasalahan, tidak lain disebabkan karena pemerintah tidak mengikuti aturan sunnah, yang mengharuskan agar berdasarkan perhitungan itu kepada "ru'yah" (melihat) bulan. Dan tidak akan menggunakan hisab, sebelum prosedur pertama tidak memungkinkan.

Akibatnya komponen umat yang kritis tidak dapat menerima versi pemerintah. Selama ini pemerintah pemerintah terlalu berpedoman pada hisab (penanggalan kalender), tidak memperdulikan "ru'yah" tetapi semata2 "make-up" yang tujuannya tidak lebih untuk mengukuhkan penanggalan hisab.

Jadi perbedaan dan kekeliruan sebelumnya tidak perlu terulang lagi oleh pemerintah mengingat puasa sebentar lagi, agar kepercayaan umat kepada pemerintah semakin kokoh.

Alangkah anehnya, dalam penentuan "wuquf" pada bulan Zulhijjah kita mengacu kepada Saudi Arabia yang berpedoman pada ru'yah, tetapi pada penentuan puasa ramadhan kita berbeda, padahal perbedaan waktu kita dengan Saudi hanya 5 jam.

Kita semua berharap bahwa puasa kedepan ini umat Islam tidak dipusingkan lagi karena perbedaan yang tidak perlu. Kita yakin selama pemerintah berpedoman pada ru'yah yang murni, niscaya perbedaan dapat dihindari. Alangkah indahnya, jika umat Islam seluruh dunia, paling tidak dikawasan asia serentak berpuasa dan berlebaran untuk mencerminkan persatuan. Insya Allah.


Semoga bermanfaat...!
INFORMASI HARGA DAN PEMESANAN MOBIL NISSAN
Add caption

Tidak ada komentar:

Posting Komentar