Selasa, 02 April 2013

Kisah Inspiratif - PELAJARAN HIDUP DARI SEORANG ANAK PENJUAL KUE



 
KISAH ANAK PENJUAL KUE
Kisah berikut ini mungkin pernah anda baca sebelumnya di berbagai media social, melalui internet atau website. Ada berbagai versi cerita dengan berbagai gaya penulisan, namun menarik untuk kembali dituliskan karena pesan atau pelajaran yang bisa diambil hikmahnya dari cerita berikut ini.

Pada suatu hari dijam istirahat, tampak seorang eksekutif muda setelah memarkir mobil barunya NISSAN JUKE tergesa-gesa memasuki sebuah rumah makan favoritnya karena kelaparan sejak pagi belum sempat untuk sarapan. Setelah memesan makanan kesukaannya, datanglah seorang anak penjaja kue menghampirinya, "Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!"

"Tidak Dik, saya mau makan nasi saja," kata si eksekutif muda berusaha menolak. Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar rumah makan, sambil menjajakan kue-kuenya kepada pengunjung lain yang datang.


Eksekutif muda, sebut saja namanya Pak Chandra telah selesai menyantap makanannya, lalu si anak penjual kue menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Pak Chandra sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "Tidak Dik, saya  sudah kenyang."

Sambil terus mengikuti Pak Chandra, si anak pejual kue berkata berkata, "Kuenya kan bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om."

Pak Chandra berhenti sejenak memperhatikan si anak penjual kue, dompet yang belum sempat dimasukkan ke kantong pun dibukanya kembali. Dikeluarkannya selembar uang lima ribuan sisa kembalian makan dan diberikan ke anak penjual kue karena melihat kegigihannya menawarkan dagangan kuenya. "Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya."

Dengan senang hati diterimanya uang itu. Lalu, dia bergegas ke luar restoran, dan memberikan uang pemberian Pak Chandra tadi kepada seorang pengemis tua yang kebetulan lewat di depan rumah makan tersebut.

Pak Chandra memperhatikan dengan seksama apa yang dilakukan orang si anak penjual kue tadi. Pak Chandra lalu berjalan menuju tempat mobil NISSAN JUKE nya diparkir sekaligus menghampiri si anak penjual kue. Dia merasa heran dan sedikit tersinggung. Ia langsung menegur, "Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang. Kenapa setelah uang ada di tanganmu, malah kamu berikan ke  pengemis tua itu ?"

"Om, saya mohon maaf. Jangan marah ya. Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan atas jerih payah sendiri, bukan dari mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh ibu saya sendiri dan ibu pasti kecewa, marah, dan sedih, jika saya menerima uang dari Om bukan hasil dari menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu sebagai sedekah."

Pak Chandra merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti. "Baiklah, berapa banyak kue yang kamu bawa? Saya borong semua untuk oleh-oleh." Si anak pun segera menghitung dengan gembira.

Sambil menyerahkan uangnya Pak Chandra berkata, "Terima kasih ya Dik, atas pelajaran hidup hari ini. Sampaikan salam saya kepada ibumu."
Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan oleh Pak Chandra, dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap, "Terima kasih, Om. Ibu saya pasti akan gembira sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan kami."

Ini sebuah ilustrasi tentang sikap perjuangan hidup yang POSITIF dan TERHORMAT. Walaupun mereka miskin harta, tetapi mereka kaya mental ! Menyikapi kemiskinan bukan dengan mengemis dan minta belas kasihan dari orang lain. Tapi dengan bekerja keras, jujur, dan membanting tulang. Lalu meskipun kekurangan masih berusaha untuk selalu bersedekah,..Luar biasa.

Jika setiap manusia mau melatih dan mengembangkan kekayaan mental di dalam menjalani kehidupan ini, lambat atau cepat kekayaan mental yang telah kita miliki itu akan mengkristal menjadi karakter, dan karakter itulah yang akan menjadi embrio dari kesuksesan sejati yang mampu kita ukir dengan gemilang.


Dari berbagai sumber : Iwan Prasetyo - www.nissanpilihanku.com
INFORMASI HARGA DAN PEMESANAN MOBIL NISSAN
Add caption
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar