Senin, 01 September 2014

CATATAN & STATUSKU - MEMAKNAI KESETIAAN



Memaknai "Kesetiaan" :


Memaknai kata "setia" harus dilihat dari beberapa sisi yang melatarbelakangi seseorang mempunyai sikap "setia" kepada "sesuatu" yang ia yakini benar, pantas, seharusnya dilakukan ataupun karena loyalitas yang dipaksakan agar ia berlaku "setia".  

Seseorang bisa dikatakan setia bilamana perkataan dan perbuatan selaras dan sejalan dengan keyakinan serta keteguhan hatinya.
Orang yang berprilaku setia seringkali mendapatkan ujian ataupun godaan baik berupa imbalan materi, jabatan, kekuasaan juga kenikmatan sesaat yang coba ditawarkan dengan berbagai cara, baik cara-cara yang halus ataupun kekerasan.

"Kesetiaan" adalah sesuatu yang timbul dari hati dan diyakini kebenarannya, maka sampai matipun akan tetap "setia". (I.One:18:07:12)

Mempertahankan kata “setia” tidaklah mudah dan ringan, tentunya harus memiliki komitmen kuat dalam diri juga keberanian yang teguh pendirian, sehingga segala bujuk rayu dan godaan biasa dihadapi dengan baik. 

Namun ada "kesetiaan" yang keliru bahkan salah sama sekali. Mungkin kita pernah menonton film-film spionase, action dst, lihat betapa seorang agen rahasia bila tertangkap musuh akan menutup mulutnya rapat-rapat bahkan rela menelan racun sianida supaya rahasianya tetap terjaga. Lihat juga para mafia, gangster atau anggota Yakuza yang rela mati untuk pimpinannya atau organisasi kejahatan tersebut, ini salah satu "kesetiaan" yang harus dibayar mahal bahkan dengan nyawa sekalipun.

Jadi saya menilai "Kesetiaan" adalah sebuah pilihan hidup yang harus dijalani setiap orang apapun bidang dan profesinya, bahkan penjahat sekalipun melakukan hal tersebut.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar